
GenPI.co - Hari Tari Dunia diperingati Kampus ISI (Institut Kesenian Surakarta) bertajuk Gelaran Hari Tari Dunia ke-13 ISI Surakarta. Sajiannya terbilang ekstrem, yakni aksi menari 24 jam nonstop.
Acara tersebut dibuka langsung oleh rektor ISI Surakarta, Guntur. Tepat pukul 06:00 WIB acara tersebut di mulai.
Dalam peringatan Hari Tari Dunia ini, terdapat 6 orang seniman yang mengikuti aksi menari 24 jam nonstop. Keenam penari tersebut ialah Abon Ugal dari Kalimantan, Arbitrase Nuralamnsyah dari Bandung, I Nyoman Agus Triyuda dari Bali, Pulungan Jati Rangga Muri dari Yogyakarta, serta Darmawati dan Sri Hadi dari IsI Surakarta.
Mereka mulai menari mulai pada Senin (29/4) pukul 06:00 WIB. Sebuah panggung di halaman kampus ISI Surakarta menjadi tempat mereka beraksi. Atraksi tersebut terus berlanjut hingga Selasa (30/4) pukul 06:00 WIB.
Selain aksi menari 24 jam nonstop, ada juga penampilan lain yang tak kalah menarik, yakni penampilan 600 jenis tari.
“600 jenis tari itu ditampilkan oleh 175 kelompok tari. Total ada 6.000 penari yang ikut memeriahkan acara ini,”, ujar Ketua Umum Hari Tari Dunia ke-13 ISI Surakarta, Eko Supriyanto, Senin (29/4).
Beberapa penari berasal dari luar negeri. Mereka datang dari Perancis, Filipina, Australia, dan Timur Leste.
"Kami juga menampilkan karya maestro tari Jonet Sri Kuncoro yang akan berkolaborasi dengan anak-anak difabel. Kita melihat anak-anak yang memiliki kekurangan ini sebenarnya juga memiliki kelebihan," Eko memaparkan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News