GenPI.co - Ada kalanya seorang istri merasa tidak bahagia dalam pernikahan karena berbagai alasan.
Hal itu normal dalam hubungan jangka panjang, tetapi penting untuk mengenali penyebabnya.
Dilansir Your Tango, berikut beberapa hal yang membuat istri tidak bahagia.
Harapan yang tidak realistis sering kali berujung pada ketidakbahagiaan.
Ketika kenyataan tidak sesuai dengan visi ideal, istri akan mengalami kekecewaan, frustrasi, dan rasa tidak mampu.
Sebuah studi American Psychological Association tahun 2013 mengungkapkan istri yang menetapkan standar terlalu tinggi untuk diri sendiri atau orang lain, bisa menciptakan kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Hal itu menyebabkan stres, kecemasan, dan hubungan yang tegang.
Pada suatu titik dalam pernikahan, istri harus mengevaluasi ekspektasi dan mengenali kapan ekspektasi tersebut terus-menerus mengecewakan.
Pernikahan akan selalu membutuhkan pengorbanan dan kompromi, tetapi tetap menjaga diri sendiri.
Istri harus menegakkan batasan, meluangkan waktu membahagiakan diri sendiri, dan memprioritaskan kebutuhan pribadi.
Perawatan diri menjadi tanda istri yang sehat, bukan istri egois.
Menghindari konflik dapat menyebabkan ketidakbahagiaan.
Hal itu menciptakan rasa lega sementara, yang pada akhirnya menimbulkan stres, kecemasan, dan perasaan terjebak.
Sebuah studi dari Encyclopedia of Personality and Individual Differences menyimpulkan bahwa hal itu akan mencegah pertumbuhan dan pencapaian pribadi, sedangkan masalah yang mendasarinya tetap tidak terselesaikan.
Makin istri menghindar, makin besar masalah itu muncul dalam pikiran, yang menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan lebih lanjut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News