3 Alasan Pria Menyesal Menikahi Istrinya

14 Februari 2025 22:30

GenPI.co - Pria yang menyesal menikahi istrinya sering kali merasa kecewa atau tidak puas.

Penyesalan ini bukan berarti pria tidak mencintai istrinya.

Hal itu bisa mencerminkan ketidakpuasan terhadap dinamika hubungan atau kesulitan dalam menghadapi tantangan hidup bersama.

BACA JUGA:  Hasil Pilkada Jatim 2024 Sah, MK Tolak Gugatan Pasangan Risma-Gus Hans

Dilansir Your Tango, berikut hal yang membuat pria menyesal menikahi istrinya.

1. Cinta tak pernah berbalas

Terkadang orang memasuki hubungan atau pernikahan tanpa dasar rasa saling menghormati dan memuja.

BACA JUGA:  Taklukkan Pasangan Gado-Gado, Leo/Bagas Lanjut ke Perempat Final Thailand Masters 2025

Istri mungkin meyakinkan dirinya sendiri bahwa pernikahan akan mengubah perasaannya.

Namun, bukan begitu cara kerja hubungan.

BACA JUGA:  Tanda Pasangan Super yang Tetap Saling Mencintai dengan Tulus

Bisa saja untuk jatuh cinta pada seseorang seiring berjalannya waktu.

Tapi, penelitian yang diterbitkan American Psychological Association menemukan bahwa dibutuhkan waktu beberapa bulan bagi pria dan wanita untuk mengungkapkan cinta.

Tidak ada jaminan bahwa memasuki hubungan tanpa ketertarikan akan mengarah pada perasaan yang nyata.

2. Berbeda tentang arti keluarga

Sebelum menikah, penting bagi pasangan untuk mendiskusikan konsep keluarga yang diinginkan.

Apakah membayangkan anak banyak di masa depan? Apakah lebih suka tidak punya anak dan memilih fokus membangun karier?

Seberapa besar keterlibatan orang tua atau mertua dalam kehidupan pernikahan?

Sayangnya, banyak pasangan tidak merasa perlu untuk melakukan pembicaraan penting seperti ini sebelum menikah.

Akibatnya, masalah ini tetap ada di bawah permukaan, dan pada akhirnya dapat menyebabkan pertengkaran sengit.

3. Tidak ada yang membuatnya bahagia

Penulis dan advokat Michelle Horton berpendapat salah satu pasangan mungkin membuat dirinya sendiri tidak bahagia, khususnya para istri.

Dia menyebut istri sering memiliki harapan yang tidak realistis, mencatat skor, mengabaikan perawatan diri, dan tidak membicarakan topik-topik yang sulit.

Dengan mengingat hal itu, para suami merasa kehabisan akal.

Mungkin suami telah mencoba segala cara untuk memperbaiki pernikahan, tetapi yang hadapinya hanyalah kekhawatiran. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co