GenPI.co - Makna tentang perjanjian pranikah sering kali dikaburkan oleh persepsi yang mengabaikan realitas.
Dilansir Marriage, berikut kesalahpahaman dan mitos tentang perjanjian pranikah yang sering dipercayai orang.
Salah satu mitos tentang perjanjian pranikah adalah bahwa hanya orang kaya dan terkenal yang menandatanganinya.
Kenyataannya, perjanjian pranikah makin umum ditandatangani pasangan milenial dari semua tingkat pendapatan.
Di zaman sekarang, generasi milenial sangat menyadari bagaimana dunia dapat berubah dalam sekejap.
Perjanjian pranikah sering kali memberikan rasa aman dan tenang tentang masa depan di dunia yang makin tidak dapat diprediksi.
Ketika bicara tentang perjanjian pranikah, orang berpikir bahwa satu pihak biasanya menang.
Orang kaya dilindungi, sedangkan orang miskin dirugikan jika bercerai. Ini adalah salah satu mitos tentang perjanjian pranikah.
Namun, faktanya adalah bahwa sebagian besar perjanjian pranikah menguntungkan baik bagi pasangan yang berpenghasilan lebih banyak maupun pasangan yang berpenghasilan lebih sedikit.
Salah satu tujuan utama perjanjian pranikah adalah untuk menghindari biaya emosional dan finansial akibat ketidakpastian litigasi.
Salah satu mitos tentang perjanjian pranikah adalah biayanya mahal.
Jika kontrak menjelaskan dengan jelas apa yang akan terjadi saat bercerai, ketidakpastian dan hal-hal yang perlu diperdebatkan akan berkurang. S
Semoga, kamu tidak merasa terbebani biaya finansial dan emosional yang besar akibat litigasi yang berlarut-larut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News