5 Cara Sehat Menghadapi Konflik dan Perpisahan dalam Rumah Tangga

10 Juli 2024 21:30

GenPI.co - Menghadapi konflik dan perpisahan dalam rumah tangga dapat menguras emosi, tetapi menerapkan mekanisme penanganan yang sehat dapat mempermudah prosesnya.

Dilansir Times of India, berikut pendekatan konstruktif untuk menangani situasi ini secara efektif.

1. Komunikasi yang terbuka dan jujur

Komunikasi yang efektif adalah dasar dari setiap hubungan. Ketika konflik muncul, sangat penting untuk mendiskusikan perasaan secara terbuka dan jujur ​​dengan pasangan.

BACA JUGA:  3 Jenis Selingkuh yang Wajib Dihindari, Jangan Mau Dibodohi Pasangan

Menggunakan pernyataan "saya" dan menghindari menyalahkan dapat membantu menyampaikan emosi tanpa meningkatkan konflik.

Mendengarkan sudut pandang pasangan secara aktif akan meningkatkan saling pengertian dan rasa hormat.

2. Carilah bantuan profesional

BACA JUGA:  Penting, Ini 3 Langkah Jitu Atasi Perbedaan Pandangan dengan Pasangan

Terapis dan konselor mengkhususkan diri dalam membantu pasangan mengatasi konflik dan putus cinta.

Bantuan profesional menyediakan ruang yang aman untuk mengeksplorasi masalah dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

BACA JUGA:  Tak Disangka, 3 Zodiak Ini Sering Membuat Patah Hati Pasangan

Terapi pasangan dapat berperan penting dalam menyelesaikan konflik, sementara terapi individu dapat mendukung pertumbuhan dan penyembuhan pribadi setelah putus cinta.

3. Lakukan perawatan diri​

Memprioritaskan kesehatan mental dan fisik  penting selama konflik atau perpisahan dalam rumah tangga.

Lakukan aktivitas yang membuat gembira dan rileks, seperti berolahraga, bermeditasi, atau menekuni hobi.

Tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan tetap terhidrasi juga dapat memengaruhi suasana hati dan ketahanan secara positif.

4. Menetapkan batas-batas

Menetapkan batasan sangatlah penting, terutama selama konflik atau setelah putus cinta.

Tetapkan dengan jelas kebutuhan dalam hal ruang dan komunikasi.

Menghormati batasan satu sama lain dapat mencegah kerusakan emosional lebih lanjut dan memungkinkan kedua belah pihak untuk memproses perasaan mereka secara mandiri.

5. Carilah dukungan dari teman dan keluarga

Andalkan jaringan pendukung selama masa-masa sulit. Berbagi perasaan dengan teman atau anggota keluarga yang tepercaya dapat memberikan kelegaan emosional dan perspektif yang berbeda terhadap situasi tersebut.

Dukungan sosial berperan penting dalam pemulihan emosional dan dapat membantu merasa tidak terlalu terisolasi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co