GenPI.co - Gaya hidup tidak sehat ternyata menjadi faktor yang bisa membuat pe*is alias senjata pria susah ere*si.
Padahal, kesehatan organ vital sangat dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari.
Banyak pria mungkin tidak menyadari risiko dari kebiasaan sehari-hari yang dilakukannya ternyata membahayakan aktivitas se*snya.
Berikut 4 penyebab senjata pria susah kencang dan tahan lama berdiri, seperti dilansir pada Rabu (16/8/2023):
Salah satu faktor yang bisa membuat pe*is tidak bisa ere*si keras, yakni kelelahan.
Perlu diketahui, bahwa kelelahan bisa menyebabkan hilangnya gairah untuk melakukan hubungan ranjang.
Riset dalam The world journal of men’s health (2019) menunjukkan adanya hubungan kelelahan dengan gangguan ere*si pada senjata pria.
Selain itu, riset itu menyebutkan, bahwa tidur terlalu larut, kurang tidur, dan gangguan tidur bisa memengaruhi fungsi senjata pria.
Salah satu faktor yang bisa membuat senjata pria tidak bisa ere*si keras, yakni merokok.
Seperti diketahui, bahwa kebiasaan merokok bisa merusak lapisan pembuluh darah.
Kondisi tersebut ternyata akan menghambat aliran darah dan memengaruhi otot halus di pe*is, sehingga sulit untuk ere*si.
Penelitian berjudul Smoking and Risk of Erectile Dysfunction (2013) menyebutkan, bahwa laki-laki yang merokok berisiko 51 persen kemungkinan kesulitan untuk ere*si.
Salah satu faktor yang bisa membuat senjata pria tidak bisa ere*si keras, yakni penggunaan obat tertentu.
Perlu diketahui, bahwa penggunaan obat-obatan ternyata dapat menurunkan gairah se*sual pria.
Adapun jenis obat yang berpotensi menyebabkan pe*is tidak berdiri, seperti obat tekanan darah tinggi, antidepresan, kemoterapi, obat penyakit parkinson, dan analgesik opioid.
Salah satu faktor yang bisa membuat senjata pria tidak bisa ere*si keras, yakni stres.
Perlu diketahui, bahwa stres dapat mengganggu produksi hormon testosteron.
Pasalnya, stres menyebabkan pelepasan kortisol, yaitu hormon yang membantu mengatur tekanan darah dan sistem peredaran darah.
Jika kelebihan jumlah kortisol, kondisi itu ternyata dapat berdampak pada kesehatan sistem reproduksi pria, yakni gangguan penis susah ere*si. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News