GenPI.co - Gairah se*s merupakan keinginan atau hasrat untuk melakukan aktivitas se*sual dengan pasangan.
Perlu diketahui, bahwa munculnya gairah ini dikendalikan oleh hormon se*s yang kadarnya meningkat karena adanya rangs*ngan.
Meski begitu, ternyata tidak semua orang dapat memenuhi hasrat ini pada pasangannya karena beberapa faktor.
Saat seseorang menahan nafsu se*s dalam waktu yang lama, ternyata hal itu bisa menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan dan hubungan.
Berikut dampak negatif yang bisa terjadi jika pria atau wanita terlalu lama menahan lib*do atau gairah se*sual terlalu lama, seperti dilansir pada Senin (17/7/2023):
Salah satu dampak negatif yang bisa terjadi saat pria atau wanita menahan libido atau gairah se*sual terlalu lama, yakni bisa merusak hubungan asmara.
Perlu diketahui, saat kebutuhan se*sual kamu atau pasangan terpenuhi, dipastikan kepuasaan dalam berhubungan tentu didapatkan.
Sebaliknya, jika kebutuhan se*sual ini terabaikan, bisa mengakibatkan hubungan yang terjadi jadi tidak sehat.
Pasalnya, saat menahan nafsu se*s terlalu lama dan tidak mendapat kepuasaan dalam berhubungan, maka bisa membuat kamu dan Si Doi makin menjauh yang akhirnya bisa menghancurkan hubungan.
Ingat, menahan nafsu se*s terlalu lama ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh sekaligus hubungan yang telah dijalani.
Salah satu dampak negatif yang bisa terjadi jika pria atau wanita menahan lib*do atau gairah se*s terlalu lama, yakni menimbulkan stres dan depresi.
Perlu diketahui, bahwa ternyata bukan hanya testosteron dan estrogen, tetapi ada hormon lainnya yang ikut berperan ketika gairah se*s muncul.
Menurut Psikolog Craig Malkin yang juga menulis buku mengenai cara mengendalikan lib*do mencatat, bahwa beberapa hormon yang terlibat, seperti dopamin, serotonin, norapenephine, dan oksitosin.
Selain itu, kombinasi dari hormon yang diproduksi sistem saraf pusat ini menimbulkan gairah se*s, perasaan pusing, dan euforia.
Pasalnya, jika kamu atau pasangan terlalu lama menahan nafsu se*s, kemungkinan besar akan menimbulkan adanya gangguan proses kimia pada otak, sehingga bisa menimbulkan stres dan depresi. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News