GenPI.co - Tak dimungkiri, masturb*si merupakan kegiatan se*sual yang lumrah dilakukan oleh banyak orang, mulai dari yang tua, muda, pria, dan wanita.
Aktivitas se*s ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan atau melampiaskan gairah se*sual serta dengan tujuan mengenal tubuhnya sendiri.
Masturb*si ini juga dilakukan untuk membangun kesadaran soal bagian-bagian tubuhnya dan sensasi yang dihasilkan setiap bagian tubuh.
Namun ingat, tak ada satu cara pasti untuk melakukan masturb*si.
Setiap orang biasanya akan mencoba dan melakukan berbagai teknik yang paling berhasil mengantarnya menuju orga*me.
Ironinya, ternyata banyak cara masturb*si yang salah tetapi masih sering dilakukan baik oleh pria atau wanita.
Oleh Sebab itu, pastikan untuk menghindari beberapa cara on*ni yang salah di bawah ini seperti dilansir pada Rabu (28/6/2023):
Salah satu cara on*ni atau masturb*si yang salah, tetapi paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yakni melakukan genggaman on*ni terlalu kuat.
Tak dimungkiri, bahwa hampir semua cara masturb*si akan melibatkan gerakan tarik, dorong, remas, dan goyangan.
Teknik klasik tersebut mungkin satu-satunya cara yang paling ampuh membawa orang-orang menuju klim*ks yang diharapkan.
Akan tetapi ingat, baik itu pe*is dan klitoris wanita dirancang hanya untuk menanggapi gerakan naik-turun dan putar kanan-kiri yang minimalis.
Oleh sebab itu, gerakan tangan yang berlebihan atau kasar dapat merusak kulit di area pe*is atau vag*na, terutama jika tidak dibantu pelumas selama masturb*si.
Selain itu, tenaga yang berlebihan juga dapat menyebabkan ejakul*si terhambat, dalam beberapa kasus.
Salah satu cara on*ni atau masturb*si yang salah, tetapi paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yakni tidak pakai pelumas.
Terlalu sering on*ni dengan gerakan yang terlalu cepat dapat mengiritasi kulit pe*is.
Pasalnya, struktur kulit pe*is, tak banyak berbeda dengan kulit di wilayah tubuh lainnya, tapi lebih sensitif terhadap gesekan.
Oleh sebab itu, saat masturb*si dilakukan tanpa lubrikasi, jaringan kulit organ intim bisa memanas hingga menyebabkan lecet dan teriritasi, yang mungkin dapat berlanjut ke infeksi.
Para pakar pun menyarankan untuk mengurangi aktivitas ini, demi memungkinkan pe*is pulih benar dari rangs*ngan yang terlalu intens.
Salah satu cara on*ni atau masturb*si yang salah, tetapi paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yakni salah lubang.
Tak dimungkiri, terkadang saat melakukan masturb*si dengan gerakan hanya putar-tarik-remas tidak cukup mampu membawa pria menuju klim*ks.
Oleh sebab itu, banyak pria yang menyiasati hal itu dengan melakukan simulasi mirip penetr*si dengan memasukkan pe*is ke lubang buatan, seperti botol bir, cincin, atau pipa metal/PVC.
Padahal, beberapa dari produk ini dapat mengembang ketika mereka memanas, sehingga memerangkap pe*is di dalamnya yang hanya dapat dilepas oleh seorang ahli bedah.
Jika pria ingin merasakan simulasi penetr*si saat masturb*si, tidak ada salahnya untuk mencoba dengan mainan se*s.
Meski begitu, pastikan tangan dan setiap benda yang digunakan untuk penetr*si sudah disterilkan (sebelum dan sesudah masturb*si).
Salah satu hal yang berisiko, tetapi paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yakni melakukan on*ni sambil tengkurap.
Tak dimungkiri, bahwa on*ni tak selamanya melibatkan aktivitas tangan.
Salah satu melakukan masturb*si dalam mode hands-free, yakni melakukan orga*me intens melalui cara tengkurap di atas guling, bantal, bahkan tumpukan selimut lembut.
On*ni sambil tengkurap ini menempatkan beban dan tekanan pada pe*is.
Jika pria melakukan manuver keliru saat pe*is ere*si dan melakukan dorongan cepat dan kuat dapat merobek jaringan halus dan menyebabkan pe*is patah.
Selain itu, kebiasaan tersebut dapat memicu penumpukan plak, atau jaringan parut pada pe*is.
Pria yang biasanya mencapai klim*ks dengan posisi ini berisiko iritasi kulit senjata pria karena gesekan bahan kain yang menjadi alas.
Salah satu cara on*ni atau masturb*si yang salah, tetapi paling sering dilakukan oleh kebanyakan orang, yakni ingin cepat keluar.
Padahal, hal yang lebih baik dilakukan saat on*ni adalah tidak memiliki tujuan.
Cobalah untuk menghindari menetapkan tujuan bahwa harus cepat orga*me saat on*ni.
Pasalnya, cara berpikir tersebut justru bisa bikin stres berat, yang dapat menurunkan peluang untuk benar-benar bisa mencapai orga*me.
Perlu diingat, bahwa lebih baik untuk mulai perlahan dan bertahap dalam membangun antisipasi demi pengalaman orga*me yang lebih kuat.
Selain itu, jangan takut untuk bertualang dengan sesi se*s solo agar bisa menemukan ritme yang paling nyaman dan memuaskan. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News