GenPI.co - Nasihat pernikahan ditawarkan dalam memoar baru mantan ibu negara Michelle Obama, The Light We Carry: Overcoming in Uncertain Times.
Nasihat-nasihat itu muncul dari pengalamannya sendiri dengan suaminya, mantan Presiden Barack Obama, putrinya Sasha dan Malia, dan ibunya, Marian Robinson.
Dalam wawancara dengan Juana Summers dari NPR.org, dia mengatakan seseorang harus terus berevolusi agar hubungan makin berkembang.
Berikut filosofi Michelle Omaba seputar pernikahan
Michelle mengatakan bahwa dalam pernikahannya seseorang selalu memberi lebih banyak. Dalam cotoh kasus dirinya, dia harus berkorban untuk memprioritaskan karier suaminya.
“Begitulah hubungan Bagi mereka yang memilih untuk bermitra, tidak akan ada titik ajaib ketika semuanya terasa seimbang,” tulisnya.
Menurut Michelle, pernikahan tidak seperti timbangan, atau sempoa dengan manik-manik yang meluncur bolak-balik.
"Seiring waktu, pada akhirnya akan ada pembagian 50/50 antara perhatian, dukungan, dan cinta, tetapi penting untuk membuat hubungan menjadi dinamis," tambah dia.
Menirit Michelle, menjalin hubungan juga berarti berkompromi dengan pasangan, yang tidak selalu mudah.
Obama mengatakan dia merasa tidak enak ketika orang menyerah pada hubungan karena periode ketidaksepakatan atau konflik.
"Saya pikir penting bagi kita untuk ... tidak mengagungkan seperti apa rasanya kemitraan karena orang muda terlalu cepat berhenti. Mereka berhenti sebelum mereka benar-benar memainkan skenario penuh,” katanya.
Dalam hal mengasuh anak, Obama mengatakan dia mengagumi ibunya Marian Robinson, yang membantu membesarkan Sasha dan Malia ketika mereka berada di Gedung Putih.
"Dia selalu [mengatakan] saya tidak membesarkan anak-anak, saya membesarkan orang dewasa," kata Obama.
Pendekatan itu memungkinkan Michelle dan kakak laki-lakinya, Craig Robinson, yang memiliki karier sukses sebagai eksekutif bola basket, menemukan kemandirian mereka sendiri sejak usia dini.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News