Kajian Gus Baha: Akhlak Itu Nomor Dua

02 Agustus 2022 13:00

GenPI.co - Penceramah kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha mengungkapkan kajian Islam terkait anak yang berhak mengganggu orang tua, tapi akhlak itu nomor dua.

Hal tersebut diungkapkan Gus Baha dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube Santreh Kopengan pada 18 Juli 2020.

Menurut Gus Baha, bahwa anak berhak mengganggu orang tuanya, dalam arti bahwa hukum adalah yang utama, sementara sopan atau akhlak adalah nomor dua.

BACA JUGA:  Nasihat Buya Yahya: Wanita yang Nikah Siri Harus Lakukan Ini

"Anak berhak meminta, mengeluh, alias berhak ganggu orang tua," kata Gus Baha dikutip GenPI.co, Selasa (2/8/2022).

Gus Baha pun bercerita bahwa dulu istrinya protes karena anak membangunkan orang tua yang sedang tidur.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Manusia Bisa Tahu Hal Gaib, Ini Syaratnya

Menurut istri Gus Baha, jika dibiarkan itu melatih anak untuk tidak sopan kepada orang tua.

Gus Baha pun menepis anggapan itu lalu mengatakan bahwa tindakan anak itu adalah hukum.

BACA JUGA:  Hoki Bisa Melayang, Zodiak Cancer, Aries, Capricorn Harus Waspada

"Tidak kata saya, sopan itu nomor dua. Nomor satu itu hukum. Saya beri penjelasan, yang paling berhak atau yang paling boleh diganggu anak itu ya orang tuanya," jelas Gus Baha.

Menurut Gus Baha bahwa ketika anak membutuhkan sesuatu, orang tua adalah orang pertama yang jadi sasaran.

"Anak mau jajan yang harus ribet orang tua. Yang paling boleh diganggu oleh anaknya ya orang tuanya. Itu hukum kata saya, akhlak nomor dua,” kata Gus Baha.

Menurut Gus Baha, akhlak itu baru nomor dua, itu namanya moral, moral itu sunah. Sementara hukum itu nomor satu.

Hal tersebut, kata Gus Baha, akan membuat anak menjadi senang karena orang tua menuruti ketika dibangunkan dari tidur.

"Artinya anak ini punya kenangan baik sama orang tua. Tidur saja bapak diajak mau. Apalagi pas happy," jelas Gus Baha.

Hasilnya, anak lantas akan mengidolakan orang tuanya karena mengikuti kehendaknya.

"Karena kenangannya baik, ya idolanya orang tuanya. Ketika idolanya orang tuanya dan kita orang baik mau ajak salat ya gampang, mau ngajak ngaji juga gampang," kata Gus Baha.

Sebaliknya, kata Gus Baha, saat anak memiliki kenangan yang tidak baik dengan orang tua, maka untuk mengajak mereka beribadah juga susah.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co