3 Cara Move On dari Suami Tukang Selingkuh, Ingat Bunda!

20 Februari 2022 22:35

GenPI.co - Perasaan sedih, kecewa dan ingin marah wajar sekali dirasakan para istri ketika suaminya selingkuh, bahkan berulang-ulang. Tentu hal ini tidak bisa dimaaafkan, tetapi kamu harus move on dengan hidupmu.

Tak perlu bersedih dan trauma berkepanjangan. Alih-alih larut dalam situasi yang kacau, istri dapat melakukan 3 hal yang memberikan ketenangan jiwa.

Yuk simak 3 cara move on dari yang suka selingkuh dihimpun berbagai sumber.

BACA JUGA:  Wajib Tahu 3 Tanda Pacarmu Mulai Selingkuh, Waspada!

1. Jangan Salahkan Diri Sendiri

Istri yang diselingkuhi suaminya seringkali justru menyalahkan dirinya sendiri.

BACA JUGA:  Hal yang Dipikirkan Suami Selingkuh, Nomor 5 Istri Harap Waspada

“Mungkin saya kurang baik, kurang cantik, kurang berwawasan luas,” dan berbagai afirmasi negatif lainnya yang membuat Anda semakin terpukul.

Stop! Jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang dilakukan suami Anda. 

Bagaimana pun, perselingkuhan selalu salah, apa pun alasannya. Maka jika Anda ingin melanjutkan pernikahan dan berusaha berdamai dengan kesalahan besar ini, mulailah dengan tidak menyalahkan diri Anda.

2. Stop Membenci Pelakor

Tidak mudah, namun membenci pelakor atau wanita yang diselingkuhi suami Anda sangat membuang energi. Suami Andalah yang berjanji akan sehidup semati dengan Anda, bukan si pelakor.

“Jika Anda membuang energi memikirkan si pelakor, maka Anda akan tak ada habisnya membandingkan diri Anda dengannya, dan ini bisa berujung dengan Anda membenci diri Anda sendiri,” ungkap Caroline Madden, MFT, PhD, psikolog, terapis pernikahan dikutip Livestrong.

3. Jangan Dengarkan Orang Lain

Saat keluarga besar atau orang lain mengetahui apa yang terjadi pada pernikahan Anda, umumnya mereka akan memberondong Anda dengan berbagai saran.

Mulai dari saran memaafkan, mengikhlaskan, melupakan, dan lain sebagainya. Faktanya, jangan biarkan orang lain mendikte Anda harus apa dan bagaimana.

Tidak perlu mengikuti ekspektasi orang lain dan memaksa Anda berdamai dengan luka hingga harus pura-pura bahagia. Jika Anda sedih, bersedihlah, tidak perlu bilang “saya tidak apa-apa” hanya untuk mengikuti ekspektasi orang lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co