GenPI.co - Pria sering kali dianggap memiliki gairah ang besar, selalu ingin bermain cinta dibandingkan wanita.
Padahal, pria juga bisa mengalami stres setelah berhubungan di ranjang atau post-coital dysphoria.
Berikut hal yang membuat hubungan di ranjng justru menimbulkan emosi negatif yang membekas bagi pria.
Perubahan hormon
Beberapa ahli menduga bahwa PCD mungkin berkaitan dengan meningkatnya hormon dopamin, oksitosin, dan endorfin saat melakukan kegiatan di ranjang.
Ketiganya adalah hormon yang memberikan rasa rileks dan mengurangi stres setelah bermain cinta.
Untuk mengimbangi dopamin, oksitosin, dan endorfin yang tinggi, tubuh memproduksi hormon prolaktin.
Meningkatnya prolaktin membuat ketiga hormon tersebut menurun secara drastis. Akibatnya, pria merasakan emosi negatif yang menjadi awal dari PCD.
Kondisi emosional dan trauma
Jika pria pernah mengalami trauma terkait bermain cinta kegiatan ini mungkin dapat menimbulkan emosi negatif di kemudian hari.
Bermain cinta yang seharusnya menimbulkan perasaan baik, justru akan mengingatkan pada trauma.
Selain trauma, pengalaman buruk atau memalukan juga bisa menyebabkan stres setelah bermain cinta.
Stigma negatif tentang urusan ranjang
Urusan ranjang adalah bagian yang normal dalam hubungan asmara. Namun, tidak sedikit orang yang menilai tabu, dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan memalukan.
Stigma seperti ini sangat sulit dihilangkan, bahkan ketika seorang pria sudah dewasa dan berusaha tidak memercayainya. Dampaknya, malah menimbulkan emosi negatif dan perasaan bersalah. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News