Cocok jadi Istri Idaman, 6 Sifat Cewek yang Bikin Pria Gemetar

GenPI.co - Memiliki istri idaman tentu impian kaum pria dalam kehidupan rumah tangga. Hal ini bisa dibangun dari penerapan sifat-sifat baik dari wanita kepada calon imamnya.

Sifat-sifat dari wanita merupakan syarat awal dari terbentuknya pernikahan yang ideal. Fungsi istri tak hanya sebagai pelengkap suami, tetapi juga berkewajiban untuk turut mengurus roda perekonomian rumah tangga dan masa depan anak bersama.

Di bawah ini ada beberapa sikap yang perlu wanita tanamkan agar sang suami makin sayang. Yuk simak ulasannya dihimpun dari Livestrong.

BACA JUGA:  Bahaya Mengencani Pria Beristri, No 2 Bikin Malu

1. Positif thingking

Wanita percaya diri layak dicintai dan tidak pernah meragukan cinta pasangan padamu. Kamu sadar kamu cantik, keren, pintar, dan berkualitas. Itulah sebabnya kamu mudah mempercayai pasangan. 

BACA JUGA:  Istri Tak Kunjung Hamil? Tandanya Pria Kurang 3 Asupan Herbal ini

2. Mencari Akar Solusi

Saat suaminya melakukan kesalahan, kamu justru langsung bersikap tegas mengajak suami mencari solusi masalah dan mendorong dia untuk menebus kesalahannya sesuai persyaratan kamu.

BACA JUGA:  3 Posisi Gaya Bermain Cinta Di Dapur, Istri Bisa Kewalahan

Caramu menyikapi kesalahan suamilah yang membuat dia menghormati kamu dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

4. Mandiri dan Percaya diri

Wanita percaya diri mampu membuat keputusan sendiri tanpa 100% bergantung pada suami karena kamu bisa menghadapi semua konsekuensi yang akan kamu terima.

Inilah sebabnya wanita percaya diri selalu bisa mengimbangi suami berkualitas karena dia bisa diajak berdiskusi dan bekerja sama ketimbang hanya nurut dan patuh.

5. Berani Bertanggungjawab

Kamu sadar bahwa segala permasalahan rumah tangga pasti disebabkan oleh kedua pihak. Kamu tidak serta merta menyalahkan suami, tetapi kamu introspeksi diri dan berani bertanggungjawab atas kesalahanmu.

Kamu langsung mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tanpa menanti inisiatif suami.

6. Menerima Suami Seutuhnya

Kamu memang memiliki harapan pada suami dalam hal tertentu. Namun, kamu tidak menekan suami untuk mewujudkannya di saat itu juga. Kamu sadar suami memiliki kekurangan dan dia berusaha mengatasi kekurangannya tersebut.

Kamu sendiri juga memiliki kekurangan. Kamu dan suami saling harus saling intropeksi dan bekerja sama menjadi pribadi yang lebih baik untuk satu sama lain.(*)