GenPI.co - Banyak orang menikah dengan alasan yang berbeda-beda. Namun, setelah menikah sebagian orang justru menyesali keputusan tersebut.
Ini lantaran mereka menikah karena alasan yang salah.
Ternyata ada tiga alasan yang kurang tepat untuk menikah.
Menikah karena cemas
“Semua teman-teman SD, SMP, dan SMA sudah melepas masa lajangnya. Masa aku belum?”
Pernyataan-pernyataan di atas didasari oleh rasa takut dan cemas.
Kamu percaya bahwa dengan menikah, perasaan ketakutan itu akan hilang segera.
Tapi, ketika perasaan takut itu ternyata tidak hilang, dampaknya bisa jadi adalah umur pernikahan yang hanya seumur jagung.
Menikah karena merasa tidak punya pilihan
“Dia cinta mati sama aku dan dia akan selalu membuat aku merasa spesial.”
Padahal, belum tentu calon pasangan kamu adalah orang yang tepat buat kamu.
Bisa juga dalam hati sebenarnya kamu belum siap berkomitmen penuh dengan orang lain, tapi kamu tak kuasa menahan hasrat untuk segera menikah.
Menikah supaya hidup jadi lebih mudah
Mengapa kamu ingin menikah? Supaya ada orang yang akan membelikan rumah atau membantu kamu mencicil KPR?
Alasan menikah seperti itu tidak sehat bila kamu jadi mengabaikan faktor-faktor penting lainnya dalam mengambil keputusan menikah.
Misalnya kamu sebenarnya belum begitu mengenal sifat-sifat calon pasangan atau keluarganya secara mendalam.
Tidak jarang pasangan yang menikah karena alasan-alasan pragmatis tersebut akhirnya merasa tidak puas dengan pernikahannya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News