Sari Mulia, Mie Ayam Legendaris Palembang

09 April 2019 21:00

GenPI.co - Tanyalah pada orang Palembag, mie ayam apa yang paling enak. Sebagian besar akan merekomendasikan Sari Mulia. Sepopuler itulah Sari Mulia di Palembang. Karena itu, traveler wajib coba Sari Mulia.

Sari Mulia pertama kali dibuka di daerah Cinde pada tahun 1978 oleh pasangan Feri Gonadi dan Suryanita Gonadi. Cabang kedua dibuka di jalan Sudirman pada tahun 1982, dan cabang ketiga dibuka tahun 1990. Sementara cabang keempat berada di daerah Angkatan 66.

Cabangnya yang paling terkenal berada di Jalan Jenderal Sudirman No. 589 D 18 Ilir. Lokasinya berseberangan dengan pusat perbelanjaan modern pertama di Palembang, International Plaza. Di situ Sari Mulia menempati dua bangunan rumah toko dan melayani pelanggan di dua lantai yang ada. Lantai pertama tanpa dinding pembatas dengan trotoar lebar Pedestrian Sudirman sehingga calon pembeli bisa bebas masuk dan duduk lalu memesan. Lantai pertama ini didominasi warna cerah seperti merah, hijau, dan kuning.

Baca juga: Kehangatan Kecil di Sepinya Pedestrian Sudirman 

Sementara lantai dua lebih luas dan tenang namun masih dengan nuansa warna yang sama. Yang menarik adalah, secara umum bentuk luar dan dalam bangunan nyaris tidak berubah selama 37 tahun ini. Sehingga mampu merawat kenangan bagi para pelanggan lama. Seekaligus menarik pelanggan baru yang mencari tempat makan mie ayam yang otentik Palembang, seperti yang dimakan oleh orang Palembang di masa lalu.

Suasana di dalam restoran Sari Mulia

Sari Mulia menyediakan menu utama dan yang paling terkenal dari mereka adalah Mie Ayam, dengan pilihan memakai bakso atau tanpa bakso. Selain itu ada juga mie bakso super. Minuman yang disediakan adalah  es teler, es campur, dan es kacang merah.

Dalam 37 tahun berjualan,  Feri Gonadi konsisten  menggunakan hanya bahan segar dalam pembuatan semua bahan mie ayam. Sari Mulia juga tidak pernah memakai pengawet untuk makanan mereka. Karena itu, Mie ayam Sari Mulia tidak bisa bertahan lebih dari tiga hari sejak dihidangkan.

Segar dan tanpa pengawet. Begitu ungkap Anton, anak  ketujuh Feri Gonadi Anton Gonadi kepada GenPI.co, Senin (8/4).

Feri Gonadi berasal dari Sungailiat, Bangka. Dia pindah ke Palembang pada tahun 1970-an dan bekerja membantu kakak perempuannya berjualan mie di daerah pasar 16 Ilir. Beberapa tahun kemudian Feri Gonadi memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan membuka toko mie di daerah Pasar Cinde.

Selain menjual mie ayam, Feri  Gonadi  juga menjual mie mentah kepada pedagang mie keliling. Kini setiap hari Sari Mulia membuat 60 kg mie per hari yang dikirim ke 4 cabang  Sari Mulia dan dijual ke pedagang mie keliling.

Salah satu keunikan lain dari Sari Mulia adalah kebijakan mereka mengenai harga. Dari Mulia termasuk yang jarang menaikkan harga makanan mereka.

“Papa dulu bilang bahwa harga jangan mahal-mahal, nanti ada orang yang ingin makan mie kita tapi tidak cukup uang, kasihan.” Ungkap Anton. Filosofi harga yang berpihak kepada warga kurang mampu itu ternyata dijaga sampai kini di Sari Mulia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co