Kehangatan Kecil di Sepinya Pedestrian Sudirman

09 April 2019 16:39

GenPI.co - Puluhan toko onderdil mobil di kawasan Pedestrian  Sudirman, Palembang, sudah ada sejak tahun 1960-an. Saban hari pertokoan itu  beroperasi hingga setelah Maghrib. Lepas itu, kawasan Sudirman lengang seperti kota mati.  Gelap dan sepi. Hanya sesekali ada orang berjalan di sepanjang trotoarnya yang lebar. 

Namun tidak sejak tiga bulan terakhir. Di tengah kesunyian Pedestrian Sudirman di malam hari, terdapat sebuah ‘oasis’ kecil bernama Pedestrian House.  Di sana, kendaraan diparkir, anak muda berkumpul, dan kopi diseduh.

Senin (8/4), GenPI.co mampir ke oasis ini. suasana sunyi Pedestrian Sudirman  berubah menjadi suasana hangat dan akrab saat melangkah masuk ke dalam kedai kopi. Alunan musik berpadu dengan suara mesin kopi, dibubuhi semerbak kopi yang memenuhi ruangan kecil bernuansa industrial. Lalu Barista menyapa ramah.

Pedestrian House mulai beroperasi sejak 28 Januari 2019. Kedai kopi ini didirikan oleh Rizqi dan Rifqi Fauzan. Lokasinya di pojok jalan, di pertemuan antara jalan Sudirman dengan jalan Letnan Sayuti.

Barista di Pedestrian House siap menyuguhkan kepada pengunjung racikan kopi terbaik

Ruangannya dirancang sendiri oleh Rifqi dan Rizqi dengan gaya sederhana ala industrial. Ada didominasi warna abu tua dan cokelat kayu. Ada beberapa kursi tinggi ala bar dan lima set meja kursi yang terbuat dari kombinasi besi dan kayu. Beberapa lampu memberikan penerangan yang cukup menjaga suasana ruangan antara terang dan remang.

Menurut Rifqi, nama Pedestrian House dipilih karena mereka ingin memberikan tempat bagi para Pejalan Kaki bersantai di pedestrian sudirman. “Rumah singgah bagi orang-orang di pedestrian sudirman.” ujarnya.

Pedestrian House ramai dikunjungi oleh anak muda Palembang. Pada hari kerja, kedai ini menerima sampai 100 pengunjung, sementara di akhir pekan pengunjung sangat ramai. 

“Nggak bisa istirahat lagi” ucap barista Pedestrian House Ferdi sembari tertawa lebar.

Pengunjung betah berlama-lama di ruangan bergaya industrial sembari menyeruput kopi. 

Sekarang traveler yang ingin menikmati trotoar lebar Pedestrian Sudirman memiliki tempat nongkrong yang kekinian sebagai pilihan. Dari bandara Sultan Mahmud Badaruddin II traveler bisa menumpang LRT dan turun di Stasiun Cinde dengan biaya hanya Rp 5.000. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 200 meter di Pedestrian Sudirman yang bersih dari kendaraan. Silakan mencoba!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co