3 Desa Adat di Indonesia yang Mendunia dan Masuk Warisan Budaya UNESCO

07 Maret 2019 20:03

Indonesia dikenal dengan wisata budayanya. Keragaman budaya sekaligus lokasinya yang indah, tentu memikat daya tarik pengunjung tak hanya wisatawan lokal, bahkan mancanegara. Kekakayaan Indonesia akan budaya ini dibuktikan dengan beberapa destinasi wisata budaya yang telah mendunia dan masuk dalam warisan dunia UNESCO.

1. Desa Adat Baduy, Banten

Desa adat baduy yang masuk dalam kelompok etnis Sunda ini hidup di Pegunungan Kendeng, Lebak, Banten. Baduy sendiri memiliki dua golongan yang disebut sebagai Baduy luar dan Baduy Dalam. Perbedaan antara kedua suku ini yaitu dalam menjalankan aturan adat saat pelaksanaan ritual. Baduy Luar sudah terkontaminasi dengan budaya luar Baduy, sedangkan Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat yang masuk dalam aturan adat tersebut. Perbedaan lainnya yaitu dari segi berpakaian, jika pakaian adat yang dipakai oleh Baduy dalam menggunakan warna putih yang masih mendominasi hal itu di artikan sebagai lambing kesucian, sedangkan Baduy Luar pakaian yang dikenakan berwarna serba hitam atau biru tua.

Desa Adat Baduy (Sumber: faktual news)

Jika ingin mengunjungi desa adat Baduy, wisatawan dapat melintasi bukit dengan jarak tempuh 1 jam berjalan kaki barulah dapat memasuki Baduy terluar atau Baduy Luar, namun jika ingin berkunjung dan mengenal lebih dalam tentang adat dan istiadat yang ada di bagian dalam, para wisatawan bisa berjalan dengan menempuh 7 jam perjalanan.

2. Adat Kete Kesu, Toraja

Tak lengkap jika ke Toraja belum mengunjungi destinasi wisata Adat Kete Kesu yang terletak di kilometer 5 dari Rantepao, Toraja Utara. Di desa ini wisatawan bisa melihat tongkongan asli yang sudah ada dari jaman leluhur, tengkongan sendiri adalah rumah adat asli Toraja yang memiliki cirri khas yang menyerupai perahu, atap tongkongan yang asli masih menggunakan sabut dan ditumbuhi oleh tanaman-tanaman. 

(Desa Adat Kete Kesu. Sumber: pegipegi.com)

Ketika para wisatawan masuk ke area tongkongan disana akan langsung melihat patung kepala kerbau yang biasa di pajang di atas atap rumah. Seberapa tanduk itu di gantung merupakan tanda bahwa empunya rumah telah melakukan banyak pesta yang dilaksanakan. Selain itu yang menjadi ciri khas lainnya adalah proses penguburan yang tak biasa destinasi wisata makam di atas tebing itulah yang menjadi agenda wajib wisatawan yang berkunjung ke tana Toraja.


3. Desa Adat Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Jika berkunjung ke Nusa Tenggara Timur melalui Labuan Bajo, wisatawan bisa langsung menggunakan moda transportasi umum atau travel dengan memakan waktu 6 jam perjalanan, salah satu desa yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan ini berada di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Namun untuk mengunjungi desa ini harus melakukan perjalanan kaki dengan jarak tempuh 3 hingga 4 jam tergantung dengan kondisi fisik yang ekstra. Desa yang disebut negeri di atas awan ini berada di Barat Daya kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co