Menyusuri permukaan air laut dengan bersampan di Desa Torosiaje yang merupakan salah satu destinasi wisata di Gorontali, menjadi pengalaman yang mengasyikkan.
Bagaimana tidak, sambil mengayuhkan dayung membelah air jernih, sesekali terlihat kerumunan ikan terlihat berpacu menghindari sampan kayu.
Desa ini begitu indah, rumah-rumah warga yang dibangun di atas topangan kayu di batu karang dan kokoh.
Perjalanan wisata laut dengan sampan ini menambah pengetahuan baru sambil memahami Suku Bajau. Desa Torosiaje adalah permukiman Suku Bajau yang berada di tengah laut. Mereka mendirikan rumah dengan menancapkan kayu ke karang di bawah permukaan air laut.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Gorontalo, Intip Destinasi Wisatanya Yuk
Di awal 1900 Suku Bajau mereka mendirikan desa ini, awalnya hanya beberapa keluarga yang dipimpin Patta Sompa.
Rumah dengan tiang-tiang tinggi ini berkembang pelan, setiap ada rumah tangga baru, mereka membuat hunian di sampingnya.
Demikian seterusnya hingga membentuk satu kawasan perkampungan dengan ratusan rumah.
"Lebih dari 300 rumah ada di sini, semua masih terikat keluarga besar Suku Bajau," kata Rena Pasandre, gadis Suku Bajau yang lahir dan besar di tengah laut, Kamis (7/3).
Setiap hari desa ini ramai dengan lalu lalang sampan para warganya, seperti halnya kendaraan di jalan raya.
Di sini, Suku Bajau hidup dengan budaya maritimnya.
Kisah-kisah suku laut ini sangat menarik bagi siapapun yang selama ini hanya tinggal di darat. Rena terus berkisah tentang nenek moyangnya dan juga kebiasaan-kebiasannya menjalani kehidupan yang sangat keras.
Ratusan bahkan ribuan tahun mereka telah akrab dengan laut dan sampan sampan.
"Nenek moyang kami bangsa pengembara di laut, tersebar di kepulauan nusantara bahkan ada di luar negeri juga," kata Umar Pasandre, tokoh masyarakat Bajau yang terkenal telah menghutankan kembali pantai kritis desanya dengan beragam jenis tanaman bakau.
Di tahun 1980-an, warga yang berada di sini diminta untuk membuka lahan di tepi pantai. Mereka diminta membangun rumah dan berkembang pesat.
Ada dua kampung yang berdiri di tepi pantai ini, Torosiaje Jaya dan Bumi Bahari.
Kedua desa ini dihuni oleh Suku Bajau. Meskipun mereka telah berada di darat, namun tetap hidupnya di laut.
"Rumah kami di darat, hidup kami di lautan luas," tutur Umar Pasandre yang tinggal di Torosiaje Jaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News