GenPI.co - Godaan Big Promo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sulit dilawan. Paketnya murah. Tawarannya pun menjelajah di 12 destinasi wisata yang keren.
Traveler yang ingin mendapatkan voucher tersebut bisa segera membeli di bigpromo.co.id. Cukup sekali klik. Semua langsung beres.
Pelaksana Kegiatan, Christine Besinga, menjelaskan program ini terbuka untuk semua pelaku industri pariwisata.
BACA JUGA: Rezeki Melesat Bak Formula 1, Zodiak Tajir Jadi Sulit Dipatahkan
“Program Big Promo ini menawarkan 12 destinasi tujuan wisata,” katanya.
Dari mulai Joglosemar, Bali, Kepri, Labuan Bajo, Lombok, Medan, Malang, Manado, Belitung, Bromo, Jakarta, dan Bandung, semua ada.
Program ini menyediakan voucher staycation/tour/atraksi Rp225.000 minimal harga paket Rp450.000.
Selain itu, voucher makan/restoran 100.000, minimal paket Rp200.000. Ada juga voucher UMKM belanja Rp75.000 dengan minimal harga paket produk Rp150.000.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional 1 Kemenparekraf Vinsensius Jemadu di Jakarta, Selasa, mengatakan, Kemenparekraf telah melakukan banyak hal untuk memulihkan sektor pariwisata yang terdampak COVID-19.
Salah satu program yang diluncurkan adalah Big Promo. Ada juga dukungan pameran, Familirazation Trip dengan media, tour travel.
Selain itu juga kerja sama dengan maskapai, kerja sama dengan travel online seperti Traveloka, Blibli, dan Mister Aladdin.
“Big Promo dijalankan Kemenparekraf untuk membantu bergeraknya perekonomian,” katanya.
Sejumlah insentif diberikan melalui paket-paket wisata yang ditawarkan industri travel agent/tour operator (TATO), restoran, atraksi (spa dan golf), serta sektor UMKM berupa industri kreatif lokal
Di samping upaya-upaya yang sudah berjalan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki strategi lain.
“Caranya dengan memberikan stimulus kepada pelaku usaha pariwisata," katanya.
Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf, Taufik Nurhidayat, menjelaskan, program yang digagas Kemenparekraf ini memberikan keuntungan langsung bagi pelaku industri pariwisata Indonesia mau pun wisatawan dalam negeri.
“Ada potongan harga yang besar dan menarik,” katanya Ini diyakini akan membuat wisatawan bergairah untuk membeli produk-produk yang jauh lebih murah.
Pendapatan pelaku usaha juga ikut terdorong naik. "Manfaatkan kesempatan ini agar kita bisa bangkit dari pandemi,”katanya.
BACA JUGA: Bikin Iri! Hoki & Rezeki Lambungkan Shio Sampai ke Langit Ketujuh
Berdasarkan data BPS, pada 2019 jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 16,11 juta. Namun, hingga kuartal terakhir 2020 hanya mencapai 3,56 juta wisatawan. Atau, menurun hingga 77,8 persen.
Pergerakan wisatawan dalam negeri tidak jauh berbeda, pada 2019 mencapai 282 juta kali perjalanan.
Sementara hingga mendekati akhir tahun 2020 diperkirakan hanya akan ada 140 juta pergerakan atau mengalami penurunan hingga 50 persen. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News