Begini Riwayat Jembatan Talumolo yang Sarat Kenangan

Jembatan ini adalah jembatan tua yang sudah ada sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda. Awalnya bentuk fisiknya tidak seperti itu, namun seiring waktu kualitasnya semakin membaik.

Jembatan ini memiliki kisah yang menarik. Berdiri kokoh di atas Sungai Bone yang lebar, jembatan ini diberi nama Jembatan Talumolo, menghubungkan kelurahan Bugis dengan Kelurahan Talumolo di Kota Gorontalo.

"Lalu lalang kendaraan sejak dulu melintasi jembatan ini, penuh kenangan," kata Marsuto Lakadjo (72), warga Kelurahan Bugis, Jumat (8/2).

Derap langkah kaki kuda yang menarik gerobak dari pelabuhan kerap masih terngiang saat melintas di atas jembatan ini. Hingga kini kuda-kuda masih melintasinya, menarik gerobak berisi pasir atau kerikil bahan bangunan pesanan orang.

Setiap warga Gorontalo pernah melintasinya. Bahkan generasi tua melintas dengan bendi yang ditarik kuda, penuh kenangan.

Dari atas jembatan ini Gunung Dumbo terlihat jelas menjulang, juga Sungai Bone yang berkelok di Kelurahan Botu hingga menghilang di ujung Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Saat menghadap Teluk Tomini, lalu lalang perahu tradisional dapat disaksikan dari jembatan ini. Juga burung elang yang mengincar ikan di permukaan sungai. Pandangan indah tersaji saat berada di jembatan penuh kenangan ini.

"Kalau ingin menyelam di Olele pasti lewat sini, demikian juga kalau ke wisata hiu paus," ujar Larasati Djafar, seorang pemandu wisata Gorontalo.

Pada masa Perang Dunia II, Jembatan Talumolo ini pernah dibombardir sekutu untuk memutus transportasi dari pelabuhan ke pusat pemerintahan. Foto-foto lama koleksi KITLV Belanda menunjukkan pembumihangusan ini.

Saat ini jembatan ini masih setia melayani masyarakat,.Bahkan menjadi salah satu spot pemotretan dan lokasi pengamatan burung elang.

Jembatan Talumolo tak pernah tidur, siang malam ramai dengan orang-orang yang melintas.