Senja di tambatan perahu Hutadaa adalah momen yang indah pada masa kemarau. Langit cerah tanpa awan dengan warna merah merona membauri langit sebelum matahari tenggelam.
Angin sepoi-sepoi yang kaya uap air bertiup dari tengah danau, menyapu lembah Gorontalo yang luas, membawa kesejukan setelah seharian dipanggang terik matahari.
Senja ini selalu terkenang, menjadi daya tarik masyarakat untuk datang dan menikmati keindahan pesona Danau Limboto.
“Tambatan perahu ini selalu ramai didatangi pengunjung, mereka biasa beramai-ramai,” kata Ahmad Usman, nelayan danau yang biasa menambatkan perahunya di sini, Jumat (25/1).
Sebagai lokasi pariwisata, tambatan perahu ini memang memikat. Konstruksinya berdaa di atas permukaan air, terdapat jalan kayu panjang yang disangga tiang. Dua bangunan tempat istirahat terletak di sisi kanan dan kiri.
Bangunan ini lebih banyak dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat bersantai sambil menikmati makanan dan mengamati danau. Di ujungnya terdapat bagian yang memanjang dengan bagian ujung yang instagramable, dua spot ini selalu menjadi rebutan kaum milenial untuk berswafoto.
Setiap senja, obyek wisata ini selalu ramai dikunjungi warga, tidak hanya dari 2 daerah, Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo, namun juga wisatawan nusantara dan mancanegara.
“Yang saya tahu banyak yang datang membawa teropong, mereka melihat burung yang terbang atau berenang di air,” ujar Ahmad Usman.
Tambatan perahu selain memiliki pemandanagn yang indah, juga menjadi habitat burung air. Banyak sekali ditemukan burung mandar besar, mandar batu, tikusan alis putih, kuntul kecil, kuntul kerbau, cangak merah, gagang bayam, hingga elang bondol dan elang paria.
Burung-burung sepanjang hari dapat disaksikan, terutama pada pagi saat matahari mulai muncul.
“Para wisatawan juga jalan-jalan mulai dari pintu air hingga Pentadio Resort,” ujar Ahmad Usman.
Kedatangan wisatawan di tambatan perahu ini memberi nuansa lain di Danau Limboto ini. Warga yang membuka warung mulai mendapat berkah, banyak yang memesan makanan atau minuman. Mereka juga menyediakan tempat parkir untuk kendaraan.
“Juga ada yang menyewa perahu keliling danau, ini yang banyak disuka nelayan di sini,” papar Ahmad Usman.
Para penyewa perahu ini ada yang digunakan untuk memancing di tengah danau dan keliling menikmati penjelajahan di badan danau yang dipenuhi air. Ini sama-sama menyenangkan bagi wisatawan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News