Bertualang di Kampung Labirin, Wisata Murah Meriah Warga Bogor

30 Desember 2019 13:11

GenPI.co - Kampung Labirin adalah salah satu kampung tematik, yang terus dikembangkan menjadi kampung destinasi wisata budaya dan wisata air di Kota Bogor.

Kampung Labirin saat ini telah berusia satu tahun lebih, setelah diresmikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, pada 1 Desember 2018.

BACA JUGA: Fakta Kawin Kontrak di Puncak, Turis Timteng Suka Model Ini...

Lokasi kampung tematik Labirin ini, berada di Kampung Kebon Jukut wilayah RW 10 Kelurahan Babakan Pasar Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

BACA JUGA: Ramalan Mbah Mijan di Kolo Bayu 2020: Tanah Terbelah dan Tsunami

Menurut Ketua Pengelola Kampung Labirin, Ahmad Awaluddin, bahwa pengembangan Kampung Labirin dilakukan dalam dua aspek yakni fisik dan non-fisik.

BACA JUGA: Ki Kusumo Meramal 2020: Shio Naga Luar Biasa, Kuda Melambat 

Untuk mempercantik lingkungan kampung, serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam membangun dan meningkatkan perekonomian warga.

Kampung Labirin yang dulunya bernama Kampung Kebon Jukut merupakan pemukiman penduduk yang padat. 

BACA JUGA: Rakyat NTT tuntut Australia 15 miliar dolar AS, Ini Sebabnya...

Jalan-jalan lingkungan di kampung tersebut, kecil-kecil yakni lebarnya hanya sekitar satu meter, dan berliku-liku. 

Ada juga jalan-jalan yang ujungnya buntu.

Karena, kondisinya mirip dengan permainan labirin, maka Kampung Kebon Jukut itu kemudian dinamakan Kampung Labirin. 

BACA JUGA: 4 Fakta Penyerang Novel Baswedan, Nomor 2 Bikin Naik Darah

"Kalau orang yang baru datang ke kampung Labirin dan enggan bertanya, bisa tersesat," ungkap Awaluddin yang akrab disapa Din.

Lantas bagaimana menuju ke Kampung Labirin? Ada dua jalur utama menuju Kampung Labirin, pertama masuk dari Jalan Riau yakni di RW 03 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

BACA JUGA: Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi, Khasiatnya Wow Banget...

Pengunjung yang membawa kendaraan roda empat, dapat memarkir kendaraannya di lahan kosong di RW 03 Kelurahan Baranangsiang. 

Kemudian menuruni tangga dan menyeberangi Kali Ciliwung menggunakan jembatan gantung menuju ke Kampung Labirin. 

BACA JUGA: Kisah Pak Jokowi Dibentak Gadis NTT, Ini Akibatnya...

Sebelum menyeberang, pengunjung akan bertemu dengan gazebo bambu dan ada tulisan, "Selamat Datang di Kampung Labirin".

Sedangkan, bagi pengunjung yang membawa kendaraan roda dua, dapat masuk melalui Jalan Roda menuju ke Jalan Roda 3 lalu ke Gang Litih. 

Kendaraan roda dua dapat diparkir di dekat pintu gerbang RW 10.

Saat ini, Kampung Labirin semakin ciamik. Hiasan mural atau gambar tembok maupun aksesoris petunjuk jalan, makin menguatkan identitas kampung mereka.

Meski kampung ini tampak sesak dan sempit, akan tetapi jalan-jalan di lingkungan kampung ini tampak bersih dan asri.

Sedangkan penguatan peran-serta masyarakat, dilakukan dengan mengaktifkan kegiatan warga seperti latihan marawis untuk kaum ibu serta latihan tari-tarian dan angklung untuk kaum remaja. 

"Pada saatnya, ketika diselenggarakan festival budaya, maka kegiatan marawis serta tari-tarian dan angklung itu dapat ditampilkan," ungkap Din.

Penguatan lainnya yakni mengembangkan potensi kuliner warga, misalnya pembuatan emping jengkol yang menjadi salah satu ciri khas Kampung Labirin. 

Emping jengkol ini dibuat oleh warga dan produknya dijual dalam bentuk mentah maupun matang.

Selain itu, sejumlah warga lainnya yang berprofesi sebagai pedagang makanan, seperti warung nasi, bakso, dan cilok, sehari-hari berjualan di depan rumahnya masing-masing. 

Akan tetapi, pada saat ada kegiatan festival, diadakan bazar kuliner yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Di Kampung Labirin juga ada wisata air yakni menaiki perahu karet di Kali Ciliwung. 

Para pengunjung maupun warga setempat dapat menaiki perahu karet yang dikemudikan oleh pemuda setempat. 

Rutenya adalah, dari dermaga di tepi kali Ciliwung menyusuri aliran sungai sekitar 500 meter dan kemudian kembali lagi ke dermaga.

Pembina Kampung Labirin, Encep Musa, yang juga ketua RW 10, menuturkan, Kampung Labirin mendapat bantuan empat unit perahu karet serta biaya pelatihan untuk mengemudikan perahu karet dari YAHM.

"Beberapa pemuda kampung yang mengikuti pelatihan, kini menjadi pengemudi perahu karet. Wisata air ini dapat memberikan pemasukan bagi Labirin dan tambahan penghasilan bagi pengemudinya," ungkapnya.

Bila tak ingin tersesat, maka pengelola juga menyiapkan pemandu wisata pada saat festival, untuk pengunjung yang akan berkeliling dan mendapatkan informasi lebih banyak soal Kampung Labirin.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co