GenPI.co - Bangunan peninggalan sejarah peperangan dunia masih terjaga di Indonesia. Seperti salah satunya Benteng Maelborough di Bengkulu.
Benteng Marlborough merupakan warisan dari Inggris. Benteng tersebut didirikan oleh Eaat India Company (EIC) kurun waktu 1713 sampai 1719 dibawah pimpinan seorang gubernur Joseph Callet. Benteng itu digunakan untuk pertahanan Inggris.
Berdasarkan data yang GenPI.co himpun dari berbagai sumber, pertahanan itu adalah benteng terkuat Inggris di wilayah timur setelah benteng Sr.George di Madraa, India.
Keberadaannya di atas bukti buatan menghadap kearah kota Bengkulu dan membelakangi samudra Hindia.
Dahulu, masyarakat Bengkulu pernah memporak-porandakan benteng tersebut dengan membakarnya.
BACA JUGA : Terluas di Dunia, Benteng Keraton Buton Terbuat dari Batu Kapur
Alhasil, penghuni benteng harus mengungsi ke le Madras. Namun, pada tahun 1724 mereka kembali setelah adanya perjanjian. Namun itu, tidak berlangsung permanen.
Pasalnya, pada tahun 1793 serangan kembali dilancarkan dan memakan korban opsir Inggris, Robert Hamilton dan Thomas Parr tewas.
Karena itu, sebagai simbol memperingati tragedi tersebut didirikan monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
BACA JUGA : Berburu Sunset Paling Indah di Benteng Toboali, Pulau Bangka
Pada tahun 1950, Belanda hengkang dari tanah air. Benteng Marlorough menjadi markas TNI AD hingga tahun 1977, lalu kembali dipugar untuk menjadi bangunan cagar budaya.
Bentuk Benteng itu cukup unik, desainnya menyerupai kura-kura. Untuk lokasi berada di Jalan Benteng, Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.
Untuk tiket masuk ke benteng tersebut hanya Rp 5 ribu saja dan dibuka pada pukul 8 pagi hingga 6 sore.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News