Napak Tilas di Sumatera, Keluarga Belanda Habiskan 250 Juta

15 Oktober 2018 08:09

Enam orang wisatawan mancanegara (wisman) Belanda, tepatnya dari Den Haag, menghabiskan USD17.292 selama kunjungan mereka ke Sumatera.  Dngan kurs Rp15 ribu per satu dollar, jumlah itu setara dengan Rp250 juta.

Enam wisman dari negeri kincir angin tersebut adalah keturunan Meener Schuitmaker. Ada tiga generasi yang datang, mulai dari kakek Schuitmaker beserta istri, anak dan menantu dan dua orang cucu.

Keluarga ini datang berkunjung dalam rangka napak tilas  sambil berwisata. Pasalnya Schuitmaker dan istrinya lahir dan tumbuh dewasa di Bunut Kisaran, Sumatera Utara.

Pada zaman kolonial, mereka ikut dengan orang tuanya yang bekerja di perusahaan perkebunan Deli Maatschappij, kini menjadi PT Perkebunan Nusantara III.

Osvian putra, pramuwisata yang ketika itu turut mendampingi wisman Den Haag ini menyampaikan, perjalanan wisata dilakukan selama 22 hari, dimulai dari Medan (2/10) dan berakhir Bengkulu (23/10).

Osvian mengalkulasikan, satu orang wisman membayarkan biaya perjalanannya kepada biro perjalanan sebanyak 2.192 dolar atau sekitar Rp 32.880.000. Belum lagi ditambah biaya makan minum diperjalanan, senilai 690 dolar atau sekitar Rp.10.350.000. Jadi total biaya satu orang 2.882 dolar atau sekitar 43 juta rupiah.

"Jika dijumlahkan keseluruhan dalam rupiah, 1 orang wisman membayar 43 juta. Kalau dihitung seluruhnya (6 orang) jumlahnya itu sekitar 250 juta rupiah," kata Osvian Putra, Minggu (14/10).

Diceritakannya, perjalanan wisata warga Netherland ini, dimulai dari Medan Sumatera utara, Rabu (10/10). Di Kota yang dikenal dengan sebutan Tanah Deli itu, mereka mengunjungi beberapa destinasi, yakni Bukit Lawang, Belawan, Kisaran, Tanjung Balai Asahan dan singgah Rantau Perapat.

Setelah puas mengunjungi beberapa tempat yang diyakini banyak meninggalkan sejarah di Sumut, perjalanan dilanjutkan menuju kota Dumai. Di kota itu mereka menginap satu malam. Keesokan harinya perjalanan berlanjut menuju kota Pekanbaru.

Di Pekanbaru, para wisman itu berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi.  Di antaranya wisata sejarah proyek pembangunan kereta api yang dibangun oleh Jepang pada perang dunia ke-2. Mereka juga mampir kemudian di Kampung Bandar dan beberapa objek wisata lainnya di kota Bertuah itu.

Selanjutnya, Kamis (13/10) rombongan wisman menuju Sumatera Barat (Sumbar). Dalam perjalanan ini, mereka singgah di Kota Bangkinang untuk melihat bekas kamp tawanan perang.

Tiba di Sumbar, rombongan ini menginap selama tujuh hari, mulai tanggal 14 sampai 21 Oktober. Beberapa destinasi sejarah  yang mereka kunjungi di antaranya  Trowongan Jepang dan Museum For De Kock. Tak ketinggalan ikon wisata kota Bukit Tinggi, Jam Gadang.

Jadwal tujuan akhir perjalanan wisata keluarga Belanda itu pada Rabu (23/10).  Mereka akan menyisir habis bangunan yang memiliki nilai historis di Bengkulu. Ada Benteng Fort Marlborough dan tempat tinggal pengasingan Bung Karno. Monumen Thomas Parr dan Rumah Fatmawati juga akan menjadi tujuan plesir keluarga ini. Tak ketinggalan, kantor pemerintahan pemimpin Inggris, Thomas Stamford Raffles.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co