Aktivis Wisata Tolak Keras Praktik Komersialisasi di Labuan Bajo

19 Juli 2022 14:10

GenPI.co - Pelaku bisnis wisata di Labuan Bajo Marta Muslin sepakat dengan penolakan keras Anggota IV DPR Yohanis Fransiskus Lema akan  kenaikan tiket masuk Taman Nasional Komodo

Sebelumnya, Yohanis Fransiskus Lema menyebut kenaikan tiket itu sebagai  praktik komersialisasi secara brutal di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Pada prinsipnya, kan, konservasi itu bukan tentang membuka akses kepada orang kaya atau yang sanggup membayar," ujar Marta Muslin kepada GenPI.co, Senin (18/7/2022).

BACA JUGA:  Simak, Ini Tips Liburan Aman ke Labuan Bajo Agar Tidak Tertipu

Menurutnya, sejak dibukanya Taman Nasional Komodo (TNK) sebagai turis atraksi yang ada konsekuensinya.

"Sikap saya jelas menolak monopoli," tegas dia.

BACA JUGA:  Kepada Delegasi DEWG, Menkominfo Johnny Plate Promosi Labuan Bajo

Dia juga menyebutkan harus bersaing dengan sehat dengan investor yang lain.

"Jarak announcement dengan pemberlakuan yang kurang dari setahun itu menunjukkan arogansi dan abuse of power," jelas Marta Muslin.

BACA JUGA:  Sambut Wisman, 5000 SDM Pariwisata Disiapkan untuk Labuan Bajo

Selain itu, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tidak memperhitungkan iklim investasi.

"Juga livelihood masyarakat lokal, beserta supply chainnya," ungkap dia.

Kemudian, dirinya juga menyarankan agar tarif yang naik dilakukan setelah ada diskusi publik dengan semua stakeholder.

"Harusnya dikasih jarak satu tahun untuk implementasinya dan khusus Pulau Padar itu dibuat sistem quota," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co