Penuh Filosofi, Ini Makna Keberadaan Masjid Saka Tunggal Cikakak

29 April 2022 14:55

GenPI.co - Jika kamu ingin melakukan wisata religi, tidak ada salahnya mengunjungi Masjid Saka Tunggal yang penuh filosofi ini.

Masjid Saka Tunggal Baitussalam atau lebih dikenal Masjid Saka Tunggal Cikakak punya filosofi mendalam.

Masjid bersejarah itu berada di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

BACA JUGA:  Wisata Religi di Masjid Al-Alam Kendari, Dijamin Bikin Betah Deh!

Dari Kota Purwokerto, kamu perlu menempuh 35 kilometer untuk sampai di Masjid Saka Tunggal.

Masjid Saka Tunggal berada di tengah lembah perbukitan Desa Cikakak.

BACA JUGA:  Ide Ngabuburit Seru, Yuk Cobain Wisata Religi di Masjid Istiqlal!

Oleh karena itu, suasana di sekitar masjid sangat asri, apalagi ditambah keberadaan kera di sekitar masjid.

Ada banyak filosofi mendalam yang menyelimuti Masjid Saka Tunggal.

BACA JUGA:  Tradisi Unik Masjid Saka Tunggal Cikakak, Lampu Mati Ketika Salat

Sulam, juru kunci Masjid Saka Tunggal, mengatakan sesuai dengan namanya, masjid tersebut punya saka tunggal atau tiang utama.

Sulam menceritakan tiang utama itu berada di tengah masjid dengan motif dan warna yang berbeda dari sekelilingnya.

Sulam mengaku belum menerima atau diberi tahu soal makna saka tunggal tersebut.

Namun, sejalan dengan waktu, dirinya menyebut ada penafsiran tersendiri dari keberadaan saka tunggal tersebut.

"Saka tunggal itu artinya tiang satu. Itu mengarah ke konsep keesaan Tuhan," ujar Sulam kepada GenPI.co, Kamis (28/4).

Sulam mengatakan sebagian besar masjid beserta saka tunggalnya masih sama seperti awal berdiri.

Walakin, menurut dia, beberapa bagian mendapat pemugaran pada 1976.

"Tambah luas kanan dan kirinya," imbuhnya.

Sulam bercerita masjid Saka Tunggal sendiri dibangun K.H Mustholih pada era sebelum kesultanan Demak.

Meskipun demikian, dia menyebut tahun pembuatan masjid ini masih penuh misteri.

Sulam mengatakan ada ukiran 1288 di saka tunggal tadi.

Namun, dia sendiri mengaku tak tahu angka tersebut punya arti apa.

"Ya, banyak yang menganggap itu tahun masehi, tetapi ada pula yang merujuk ke hijriah. Namun, tidak atau belum tentu merujuk ke tahun pembuatan," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co