GenPI.co - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi menyebutkan tingkat hunian hotel di daerahnya menjelang perhelatan MotoGP 18-20 Maret 2022 sudah mencapai 70 persen.
"Tingkat hunian tersebut kita yakini akan terus naik hingga pada puncaknya akan penuh hingga 100 persen saat MotoGP berlangsung," ujar Nizar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dikutip dari Antara, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, tingkat hunian hotel saat ini naik signifikan dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2021 dengan hunian di bawah 50 persen akibat pandemi Covid-19.
Belum lagi kebijakan pemerintah yang menghapus persyaratan tes usap PCR dan antigen Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik, baik melalui transportasi darat, laut maupun udara, diyakini memudahkan penonton dari berbagai daerah berdatangan.
"Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu memberi peluang besar terhadap dampak pertumbuhan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Penularan Covid-19 secara umum khususnya di Kota Mataram juga saat ini sudah mulai melandai setiap hari.
Kondisi itu tentunya juga memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha pariwisata yang sedang bersiap menyambut perhelatan MotoGP yang dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.
"Kendati digelar di Lombok Tengah, namun sebagai daerah penyangga kami juga berperan dalam menyiapkan berbagai kebutuhan akomodasi," jelas dia.
Namun demikian, para pelaku pariwisata tetap diimbau mematuhi protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi harus tetap diterapkan sebagai langkah memutus penyebaran Covid-19," terang dia.
Sementara, Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyampaikan akomodasi penginapan di lingkar Sirkuit Mandalika sudah habis terpesan sehingga para penonton MotoGP mulai menyewa rumah warga dijadikan tempat penginapan.
"Informasi rumah warga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) banyak dicari untuk dijadikan tempat penginapan oleh penonton MotoGP," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H Lendek Jayadi di Praya dalam keterangannya.
Rumah warga yang di sewa tersebut tentunya rumah yang layak huni atau memiliki sarana dan prasarana seperti penginapan jenis homestay.
Para penonton menyewa rumah, karena semua hotel di KEK Mandalika telah penuh.
"Hotel dan homestay di KEK Mandalika telah penuh. Jadi alternatif untuk penginapan itu adalah rumah warga yang layak huni," imbuhnya.
Selain itu, beberapa penonton MotoGP Mandalika juga memilih alternatif akomodasi penginapan yakni dengan menyewa camping ground di KEK Mandalika.
"Dari 1.000 tenda camping ground yang telah disiapkan, baru 180 tenda yang telah di sewa. Artinya ini juga bisa menjadi alternatif bagi penonton untuk menginap," papar dia.
Untuk harga sewa baik hotel maupun penginapan pada ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika tanggal 18-20 Maret tersebut memang cukup tinggi.
Namun, Pemerintah Lombok Tengah tidak bisa melakukan intervensi terhadap harga sewa hotel, karena semua hotel telah penuh dipesan.
"Kami berharap kepada pengelola hotel atau penginapan supaya memberikan kualitas pelayan baik bagi wisatawan, supaya mereka aman dan nyaman," tandas Lendek Jayadi.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News