5 Tradisi Unik Hari Raya Galungan di Bali, Jadi Incaran Turis

10 November 2021 08:10

GenPI.co - Hari ini, umat Hindu Bali memperingati Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan.

Hari Raya Galungan dan Kuningan itu diperingati setuap tahunnya.

Pada Hari Raya Galungan dan Kuningan, biasanya masyarakat Hindu melangsungkan berbagai tradisi unik sebagai rangkaian Galungan dan Kuningan.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Pandan Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Cespleng

Tradisi unik inilah yang senantiasa membuat turis lokal dan mancanegara tak akan pernah mau melewatkannya.

Berikut lima tradisi unik yang biasanya digelar oleh masyarakat Hindu Bali untuk merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Kemangi Campur Madu Dahsyat, Bikin Wanita Puas

1. Ngelawang Barong

Tradisi Ngelawang Barong ini dipercaya dapat menolak bala, mengusir roh jahat dan melindungi penduduk dari wabah penyakit.

BACA JUGA:  Air Rebusan Pare Khasiatnya Sangat Dahsyat, Cespleng Banget!

Menurut kepercayaan Hindu, Barong merupakan lambang dari perwujudan Sang Banas Pati Raja yang melindungi manusia dari bahaya.

Berasal dari kata 'Lawang' yang berarti pintu. Ngelawang dilakukan dengan mengarak barong bangkung dari rumah ke rumah sambil diiringi suara gamelan.

2. Mekotek

Gerebeg Mekotek adalah tradisi sebagai acara penyambutan pasukan kerajaan Mengwi yang menang perang melawan kerajaan Blambangan.

Tradisi mekotek dilakukan dengan kayu sepanjang 2,5 meter yang dikupas kulitnya.

Kayu digunakan untuk menggantikan tombak untuk menghindari terjadinya luka.

Tradisi Mekotek ini dipercaya sebagai permohonan untuk mendapat berkah dan meminta kesuburan untuk lahan pertanian penduduk setempat.

3. Perang Jempana

Perang Jempana dilaksanakan pada Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan yang dilakukan setiap 210 hari.

Perang Jempana ini dilakukan dengan cara penduduk mengusung tandu atau jempana yang berisi sesajen dan simbol Dewata.

Puncak dari tradisi ini adalah Ngambeng Jemapana atau atraksi saling dorong antar warga dengan diringi oleh tabuhan gong balaganjur.

Setelah berakhir, pemuka agama akan memercikkan air suci ke warga. Para dewa dilambangkan dengan uang kepeng serta benang tridatu yang dikeluarkan dari jempana dan kemudian akan dikembalikan ke dalam Pura.

4. Memunjung

Tradisi unik Memunjung, ini merupakan tradisi mengunjungi kuburan dengan membawa sesajen seusai melaksanakan sembahyang di pura pada Hari Raya Galungan.

Dalam keyakinannya, apabila jasad masih dalam kubur dan belum dilaksanakan upacara Ngaben, keluarga wajib untuk mengunjungi makam sanak saudaranya.

Keluarga mengunjungi makam untuk memanjatkan doa agar roh dapat tenang di alam baka.

Pasalnya, jasad yang belum dilaksanakan upacara Ngaben, menurut kepercayaan umat Hindu masih belum menyatu dengan Ida Sang Hayang Widhi.

5. Ngurek

Tradisi ini mirip dengan atraksi debus yang menggunakan senjata tajam untuk melukai diri sendiri ketika peserta Ngurek sedang dalam kondisi kerasukan.

Tradisi ini dikenal sebagai Ngunying yang dipercaya sebagai manifestasi pengabdian pada Sang Hyang Widhi.

Atraksi ini berasal dari kata Urek yang berarti melubangi atau menusuk.
Senjata yang biasa digunakan dalam tradisi ini adalah keris, tombak, atau senjata tajam lainnya.

Lima tradisi unik yang selalu dilakukan saat perayaan Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan, ternyata menjadi pesona tersendiri bagi turis lokal dan internasional.

Oleh sebab itu, tradisi yang ada di Pulau Bali tersebut saat ini juga menjadi incaran turis bila dilakukan secara normal. Keunikannya membuat penasaran pencinta fotografer untuk mengabadikan momen uniknya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co