Bebas Visa Paspor Asing Demi Tingkatkan Pariwisata Indonesia

01 Juli 2019 07:05

GenPI.co - Dalam beberapa tahun terakhir pariwisata Indonesia menggeliat pesat. Turis mancanegara makin banyak berdatangan ke Indonesia dan nama berbagai lokasi wisata Indonesia makin mendunia. Bali adalah kiblat bagi pelaku yoga di dunia, sementara Pulau Komodo adalah tujuan eksotik yang digemari wisatawan mancanegara. Peningkatan itu bukan hanya dapat dirasakan tapi dapat pula dilihat dalam bentuk angka-angka. Misalnya, angka kunjungan turis mancanegara ke Indonesia seperti berikut ini

  • 2014, 8.702.493 turis,
  • 2015, 10.354.154 turis,
  • 2016, 11.519.275 turis,
  • 2017, 14.039.799 turis, dan
  • 2018, 15.810.305 perkiraan turis

Baca juga :

Mantul, Paspor Indonesia Kini Bebas Visa di 77 Negara 

Ini Negara Bebas Visa Bisa Dikunjungi dengan Budget Miring 

3 Langkah untuk Buat e-Paspor Indonesia, Bebas Visa ke Eropa, lho 

Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2017 Setelah pemerintah Indonesia mengumumkan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negara di dunia, turis mancanegara makin banyak yang datang ke Indonesia, puncaknya pada tahun 2017 Setelah kebijakan bebas visa kunjungan tersebar, turis membutuhkan waktu untuk merencanakan dan mendanai liburan mereka ke Indonesia yang mempesona. Maka pada tahun 2017, terdapat kenaikan turis sebanyak 2.520.524 orang dibandingkan dengan tahun 2016 Ini merupakan kenaikan terbesar yang terjadi dalam 5 tahun terakhir.

Sementara pada tahun 2018, jumlah kunjungan turis makin meningkat namun tidak sampai melampaui kenaikan pada tahun sebelumnya. Ini terjadi karena banyaknya bencana alam yang menimpa Indonesia sehingga membuat turis mancanegara menunda liburan mereka ke Indonesia atau mengalihkan liburan mereka ke negara lain. Asian Games 2018 berjasa membantu Indonesia untuk menjaga kenaikan jumlah turisnya.

Sekarang Traveler tahu bahwa jumlah turis mancanegara ke Indonesia telah bertambah banyak, kabar baiknya, seiring bertambahnya jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia maka semakin besar pula nilai keseluruhan uang yang mereka belanjakan selama berlibur di Indonesia. Asdep Industri dan Regulasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Kurleni Ukar menyajikannya kepada GenPIco

  • 2012 Rp 128.750.299.000.000,-
  • 2013 Rp 141.879.441.000.000,-
  • 2014 Rp 157.549.708.000.000,-
  • 2015 Rp 172.655.280.000.000,-
  • 2016 Rp 190.019.630.000.000,-
  • 2017 Rp 215.148.526.000.000,-
  • 2018 Rp 227.430.627.000.000,-

Pendapatan negara melalui pariwisata pada tahun 2018 nyaris 2 kali lipat dari tahun 2012 Kenaikan itu nilainya sebesar Rp 98,680 triliun, sementara jika dibandingkan dengan tahun 2014 maka angka kenaikannya adalah Rp 69,881 triliun. Jika kenaikan pendapatan pariwisata ini dibandingkan dengan kenaikan jumlah turis, maka akan menghasilkan jumlah belanja per turis selama mereka berlibur di Indonesia.

  • 2014, Rp 18.103.974,- per orang,
  • 2015, Rp 16.623.853,- per orang,
  • 2016, Rp 16.495.798,- per orang,
  • 2017, Rp 15.324.188,- per orang, dan
  • 2018, Rp 14.384.961,- per orang.

Walau jumlah turis terus bertambah, namun jumlah pengeluaran belanja per orang menurun dari tahun ke tahun. Penurunan terjadi karena pada saat ini kelompok masyarakat yang paling sering melakukan perjalanan liburan adalah kelompok milenial yang berusia antara 23 sampai 41 tahun. Kelompok ini kerap melakukan liburan jangka panjang dengan mengunjungi beberapa negara sekaligus dalam satu kali perjalanan. Akibatnya, pengeluaran mereka terbagi di beberapa negara.


Tonton lagi :



Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co