GenPI.co - Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo banyak diminati oleh masyarakat luas. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualan Kartu Multi Trip (KMT) baru.
Kepala Stasiun Solo Balapan, Suharyanto, mengatakan, penjualan KMT baru menunjukkan masih banyak penumpang baru yang hendak naik KRL.
"Rata-rata penjualan di Solo Balapan mencapai 350 KMT per hari. Itu menunjukkan bahwa tinggi antusias masyarakat dalam angkutan KRL ini," ujar Suharyanto seperti yang dilansir dari Ayoyogya.com.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan kereta KRL Jogja-Solo, pada Senin, 1 Maret 2021 lalu. KRL ini telah beroperasi sejak 12 Februari 2021 menggantikan kereta sebelumnya yakni Prambanan Ekspres atau Prameks.
Suharyanto menjelaskan, pada saat jam sibuk bahkan banyak masyarakat yang pulang lagi alias tidak jadi menaiki KRL lantaran melihat panjangnya antrean. Dia juga mengapresasi masyarakat yang sabar menunggu antrean jadwal KRL berikutnya dan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Antrean panjang tersebut juga disebabkan manajemen menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah penumpang setiap gerbong maksimal 74 orang. Saat ini ada 20 perjalanan pulang-pergi KRL Yogyakarta-Solo, di mana setiap rangkaian terdiri dari delapan gerbong kereta.
"Kami berharap ke depan bisa lebih banyak jadwal lagi, atau mungkin Coronanya pergi sehingga tidak ada pembatasan atau kuota," ujar Suharyanto.
Berdasarkan data, selama masa larangan mudik KMT yang terjual berjumlah 7.384 unit dan kartu elektronik bank berjumlah 273 unit. Hal tersebut menunjukan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik terjadi peningkatan.
KAI Commuter mencatat jumlah pengguna KRL Yogyakarta-Solo sebanyak 48.572 orang dengan pengguna terbanyak pada Senin (17/5/21) sebanyak 7.172 orang. Angka itu turun 5,8 persen dibanding pekan sebelumnya yang mencapai 51.589 orang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News