X Merilis Laporan Transparansi Pertama Sejak Diambil Alih Elon Musk

28 September 2024 22:30

GenPI.co - Platform media sosial X pada hari Rabu menerbitkan laporan transparansi pertamanya sejak perusahaan tersebut dibeli oleh Elon Musk.

Dilansir AP News, laporan tersebut, yang merinci praktik moderasi konten, menunjukkan perusahaan tersebut telah menghapus jutaan posting dan akun dari situs tersebut pada paruh pertama tahun ini.

X, yang sebelumnya bernama Twitter, menangguhkan hampir 5,3 juta akun pada kurun waktu tersebut, dibandingkan dengan 1,6 juta akun yang dilaporkan ditangguhkan oleh perusahaan tersebut pada paruh pertama tahun 2022.

BACA JUGA:  Wawancara Elon Musk dengan Donald Trump Dirusak Gangguan Teknis

Perusahaan media sosial tersebut juga “menghapus atau memberi label” lebih dari 10,6 juta unggahan karena melanggar aturan platform, sekitar 5 juta di antaranya dikategorikan sebagai pelanggaran kebijakan “perilaku kebencian”.

Postingan yang berisi "konten kekerasan" 2,2 juta atau "pelecehan dan pelecehan" 2,6 juta, juga mencakup sebagian besar konten yang diberi label atau dihapus.

BACA JUGA:  Elon Musk Hapus Unggahan Soal Pembunuhan Harris dan Biden Setelah Dapat Banyak Kritik

Perusahaan tidak membedakan antara berapa banyak postingan yang dihapus dan berapa banyak yang diberi label. 

Dalam postingan blog April 2023 yang diterbitkan sebagai pengganti laporan transparansi, sebaliknya, perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka mengharuskan pengguna untuk menghapus 6,5 juta konten yang melanggar aturan perusahaan dalam enam bulan pertama tahun 2022, meningkat 29% dari paruh kedua tahun 2021.

BACA JUGA:  Donald Trump Akan Bentuk Komisi Efisiensi Pemerintah yang Dipimpin Elon Musk

Beberapa orang menyalahkan Musk karena mengubah platform yang menyenangkan menjadi platform yang kacau dan beracun.

Musk sebelumnya telah mengunggah teori konspirasi dan berselisih dengan para pemimpin dunia dan politisi.

X saat ini dilarang di Brasil di tengah pertikaian antara Musk dan hakim Mahkamah Agung Brasil mengenai kebebasan berbicara, akun sayap kanan, dan misinformasi.

Untuk menegakkan aturan mereka, kata X, perusahaan menggunakan kombinasi pembelajaran mesin dan peninjauan manusia. Sistem otomatis mengambil tindakan atau menampilkan konten kepada moderator manusia.

Posting yang melanggar kebijakan X mencakup kurang dari 1% dari semua konten di situs tersebut, kata perusahaan tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
x   elon musk   transparansi   platform   twitter   tekno  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co