Google Keluhkan Taktik Cloud Microsoft kepada Pengawas Antimonopoli Uni Eropa

27 September 2024 16:40

GenPI.co - Google meningkatkan perseteruannya dengan Microsoft terkait komputasi awan pada hari Rabu melalui pengaduan antimonopoli Uni Eropa yang menuduh pesaing teknologinya tersebut melakukan praktik antipersaingan.

Dilansir AP News, dalam postingan blog, Google menuduh bahwa praktik perizinan Microsoft mengunci pelanggan bisnis agar tidak menggunakan platform komputasi awan Azure.

Dikatakan bahwa Microsoft adalah satu-satunya penyedia cloud yang menggunakan taktik seperti itu, yang menghambat persaingan, membebani bisnis lebih banyak, dan membuat mereka menghadapi risiko keamanan yang lebih besar.

BACA JUGA:  Model AI Google Hadapi Pengawasan Ketat Terkait Privasi dari Regulator Uni Eropa

Google, yang bersaing dengan Microsoft dengan layanan Google Cloud-nya, mengatakan pihaknya telah mengajukan keluhan resmi kepada Komisi Eropa, cabang eksekutif blok beranggotakan 27 negara dan penegak antimonopoli teratas.

Microsoft menyatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan secara damai masalah serupa yang diajukan oleh penyedia cloud Eropa, “bahkan setelah Google berharap mereka akan terus melakukan gugatan hukum.”

BACA JUGA:  Regulator AS Dapat Usulkan Hukuman yang Harus Diterima Google untuk Kasus Monopoli

Penyedia tersebut, bagian dari kelompok perdagangan Penyedia Layanan Infrastruktur Awan di Eropa, mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka mencabut keluhan mereka sendiri setelah menandatangani kesepakatan dengan Microsoft.

"Setelah gagal membujuk perusahaan-perusahaan Eropa, kami perkirakan Google juga akan gagal membujuk Komisi Eropa," kata Microsoft dalam pernyataan tertulisnya.

BACA JUGA:  Google Batal Bayar Denda 1,49 Miliar Euro dalam Kasus Iklan Digital Uni Eropa

Seorang juru bicara komisi mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan tersebut dan akan mengkajinya “berdasarkan prosedur standar kami.”

Google mengatakan Microsoft mengubah ketentuan lisensinya pada tahun 2019 untuk mengenakan "sanksi finansial yang sangat berat" pada bisnis yang ingin menggunakan perangkat lunak Windows Server pada layanan pesaing seperti Google Cloud dan Amazon Web Services.

Meskipun tidak ada hambatan teknis untuk beralih ke layanan lain.

Mengunci pengguna pada satu platform teknologi membawa risiko keamanan yang lebih tinggi, kata Google, menunjuk pada gangguan teknologi global pada bulan Juli yang berasal dari pembaruan perangkat lunak yang salah oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike yang menyebabkan pembatalan penerbangan serta membuat sistem bank dan rumah sakit offline. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
google   microsoft   cloud   antimonopoli   uni eropa   tekno  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co