Induk Perusahaan Google Masih Berkembang Pesat dengan Lebih Banyak Teknologi AI

25 Juli 2024 20:40

GenPI.co - Induk perusahaan Google, Alphabet Inc., membukukan pertumbuhan stabil di tengah pergeseran yang didorong kecerdasan buatan pada mesin pencari di mana-mana yang menjadi fondasi kerajaan internetnya.

Dilansir AP News, laporan kuartal kedua yang dirilis hari Selasa menunjukkan bahwa Google masih kekurangan pengiklan menyusul peluncuran fitur kecerdasan buatan pada bulan Mei yang menghasilkan respons percakapan terhadap permintaan pencarian orang sambil mengecilkan tampilan tradisional tautan terkait ke situs web lain.

Meskipun perubahan tersebut memicu ketakutan dan kemarahan di kalangan penerbit daring yang khawatir lalu lintas mereka akan anjlok, Google masih berkembang pesat dan mendorong kesuksesan Alphabet.

BACA JUGA:  Google Gagal Mengatasi Perubahan Iklim, Sebut Kebutuhan Listrik AI

"AI memperluas jenis pertanyaan yang dapat kami tangani," CEO Alphabet Sundar Pichai meyakinkan para analis dalam panggilan konferensi hari Selasa.

Ia berulang kali memuji AI sebagai teknologi yang ia harapkan dapat mengubah masyarakat dan hal itu telah menjadikan Google perusahaan yang lebih baik.

BACA JUGA:  Uni Eropa Isyaratkan Pengawasan AI Baru untuk Kesepakatan Microsoft-OpenAI dan Google

Pendapatan Alphabet untuk periode April-Juni naik 14% dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD 84,74 miliar.

Mountain View, California, memperoleh USD 23,62 miliar, atau USD 1,89 per saham, kenaikan 29% dari periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA:  Google Investasi USD 2 Miliar di Pusat Data dan Hub Cloud Malaysia

Ini menandai kuartal keempat berturut-turut bahwa pertumbuhan pendapatan Alphabet dari tahun ke tahun telah melampaui 10%, meskipun laju selama periode April-Juni sedikit melambat dari rentang Januari-Maret.

Kinerja pada kuartal terakhir melampaui proyeksi analis yang mengarahkan investor, menurut FactSet Research.

"Meskipun jauh dari ledakan yang kita lihat pada kuartal terakhir, angka-angka ini tidak meninggalkan keraguan bahwa Alphabet tetap menjadi mesin pertumbuhan laba yang berjalan lancar," kata analis Investing.com Thomas Monteiro.

Harga saham Alphabet naik turun antara sedikit penurunan dan sedikit kenaikan dalam perdagangan yang diperpanjang setelah laporan tersebut keluar.

Sahamnya telah melonjak hingga 30% sepanjang tahun ini, sebagian besar karena kegembiraan seputar peluang menghasilkan uang yang diberikan oleh kebangkitan AI, bidang yang coba digarap Google melalui divisi DeepMind dan teknologi Gemini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co