PBB Sebut China Jadi Pemimpin Tak Tertandingi dalam Aplikasi Paten AI Generatif

05 Juli 2024 17:40

GenPI.co - China telah meminta lebih banyak paten daripada negara lain dalam hal AI generatif, kata badan hak kekayaan intelektual PBB pada hari Rabu, sementara Amerika Serikat berada di urutan kedua.

Dilansir AP News, teknologi tersebut, yang menawarkan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan mempercepat penemuan ilmiah tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang pekerjaan dan pekerja, dikaitkan dengan sekitar 54.000 penemuan dalam dekade hingga 2023, menurut laporan Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Dunia.

Lebih dari seperempat penemuan tersebut muncul tahun lalu, sebuah bukti pertumbuhan dan minat yang luar biasa terhadap teknologi tersebut sejak AI generatif muncul ke dalam kesadaran publik yang luas pada akhir tahun 2022, kata WIPO.

BACA JUGA:  China dan Filipina Gelar Pembicaraan Penting Setelah Kekacauan di Laut Cina Selatan

Laporan baru tentang paten, yang pertama dari jenisnya, bertujuan untuk melacak aplikasi paten sebagai indikasi yang mungkin dari tren dalam kecerdasan buatan.

Laporan ini hanya berfokus pada AI generatif dan mengecualikan kecerdasan buatan secara lebih luas, yang mencakup teknologi seperti pengenalan wajah atau mengemudi otomatis. 

BACA JUGA:  PBB Adopsi Resolusi China untuk Menutup Kesenjangan Akses terhadap Kecerdasan Buatan

"WIPO berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada semua orang tentang perkembangan teknologi yang pesat ini, dan ke mana arahnya," kata Direktur Jenderal WIPO Daren Tang kepada wartawan.

Selama dekade yang dimulai pada tahun 2014, lebih dari 38.200 penemuan AI generatif berasal dari China.

BACA JUGA:  Produsen China Bidik Maroko untuk Meraup Untung dari Subsidi Kendaraan Listrik AS

Jumlah tersebut enam kali lebih banyak daripada Amerika Serikat, yang memiliki hampir 6.300 penemuan.

Korea Selatan menyusul dengan 4.155 penemuan, Jepang dengan lebih dari 3.400 penemuan, dan India dengan 1.350 penemuan.

GenAI membantu pengguna membuat teks, gambar, musik, kode komputer, dan konten lainnya melalui penggunaan alat-alat seperti ChatGPT dari OpenAI, Google Gemini, dan Ernie dari Baidu di China.

Teknologi ini telah digunakan oleh banyak industri termasuk ilmu hayati, manufaktur, transportasi, keamanan, dan telekomunikasi.

Beberapa kritikus khawatir bahwa GenAI dapat menggantikan pekerja di beberapa jenis pekerjaan atau mengambil konten buatan manusia secara tidak benar tanpa kompensasi yang adil atau memadai bagi orang-orang di baliknya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co