Peretas China Telah Meningkatkan Serangan ke Organisasi Taiwan

25 Juni 2024 22:30

GenPI.co - Sebuah kelompok peretas yang diduga disponsori China telah meningkatkan penargetan mereka terhadap organisasi Taiwan, khususnya yang bergerak di sektor-sektor seperti pemerintahan, pendidikan, teknologi dan diplomasi, menurut perusahaan intelijen keamanan siber Recorded Future.

Dilansir AP News, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara China dan Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan mandiri di Selat Taiwan yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya, telah memburuk.

Serangan siber yang dilakukan oleh kelompok yang dikenal sebagai RedJulliett terjadi antara November 2023 dan April 2024, menjelang pemilihan presiden Taiwan pada bulan Januari dan pergantian pemerintahan berikutnya.

BACA JUGA:  AS Sebut Punya Kewajiban Bela Filipina Setelah Bentrokan Baru dengan China

RedJuliett pernah menargetkan organisasi-organisasi Taiwan di masa lalu, tetapi ini adalah pertama kalinya aktivitas tersebut terlihat dalam skala seperti itu, kata seorang analis Recorded Future, yang berbicara tanpa menyebut nama karena alasan keamanan.

Laporan tersebut mengatakan RedJuliett menyerang 24 organisasi, termasuk lembaga pemerintah di negara-negara seperti Laos, Kenya dan Rwanda, serta Taiwan.

Mereka juga meretas situs web organisasi keagamaan di Hong Kong dan Korea Selatan, sebuah universitas di AS, dan sebuah universitas di Djibouti.

Laporan tersebut tidak mengidentifikasi organisasi-organisasi tersebut.

Recorded Future mengatakan RedJuliett mengakses server tempat-tempat tersebut melalui kerentanan dalam perangkat lunak jaringan pribadi virtual (VPN) perusahaan SoftEther, sebuah VPN sumber terbuka yang memungkinkan koneksi jarak jauh ke jaringan organisasi.

RedJuliett terlihat mencoba membobol sistem lebih dari 70 organisasi Taiwan termasuk tiga universitas, sebuah perusahaan optoelektronik, dan perusahaan pengenalan wajah yang memiliki kontrak dengan pemerintah.

Tidak jelas apakah RedJuliett berhasil membobol organisasi-organisasi tersebut: Recorded Future hanya mengatakan pihaknya mengamati upaya untuk mengidentifikasi kerentanan di jaringan mereka.

Pola peretasan RedJuliett cocok dengan pola peretasan kelompok yang disponsori negara China, menurut Recorded Future. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co