GenPI.co - Para pejabat AS menyampaikan kekhawatiran mengenai penyalahgunaan AI yang dilakukan China, sementara perwakilan Beijing menegur Washington atas pembatasan dan tekanan terhadap kecerdasan buatan, kata pemerintah secara terpisah pada Rabu, sehari setelah pertemuan di Jenewa.
Dilansir AP News, ringkasan pembicaraan tertutup antara utusan tingkat tinggi, yang membahas risiko AI dan cara mengelolanya, mengisyaratkan ketegangan antara Beijing, dan Washington mengenai kemajuan teknologi yang pesat yang telah menjadi titik konflik dalam hubungan bilateral.
China dan Amerika Serikat “bertukar perspektif mengenai pendekatan mereka masing-masing terhadap keselamatan dan manajemen risiko AI” dalam diskusi yang “terus terang dan konstruktif” sehari sebelumnya, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Beijing mengatakan kedua pihak bertukar pandangan “secara mendalam, profesional, dan konstruktif.”
Pembicaraan pertama AS-Tiongkok mengenai AI adalah hasil pertemuan bulan November antara Presiden Joe Biden dan Xi Jinping di San Francisco.
Pembicaraan tersebut membuktikan kekhawatiran dan harapan mengenai teknologi baru yang menjanjikan namun berpotensi berbahaya.
“Amerika Serikat menggarisbawahi pentingnya memastikan sistem AI aman, terlindungi, dan dapat dipercaya untuk mewujudkan manfaat AI – dan terus membangun konsensus global atas dasar hal tersebut,” kata Watson.
Merujuk pada Republik Rakyat Tiongkok, ia menambahkan: “Amerika Serikat juga menyampaikan kekhawatiran atas penyalahgunaan AI, termasuk oleh RRT.”
Dia tidak merinci jenis penyalahgunaan atau aktor lain di baliknya.
Sementara itu, Beijing “menyatakan sikap tegas terhadap pembatasan dan tekanan AS di bidang kecerdasan buatan” terhadap China, demikian pernyataan Departemen Urusan Amerika Utara dan Oseania Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah unggahan di media sosial.
Beijing sebelumnya mengecam kontrol ekspor Departemen Perdagangan yang membatasi akses terhadap chip komputer canggih yang dapat digunakan untuk AI.
Biden pada bulan Agustus menandatangani perintah eksekutif untuk membatasi investasi AS di industri AI China. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News