Platform 99 Virtual Race Ingin Bawa Sportainment ke Metaverse

GenPI.co - Platform 99 Virtual Race ingin mengembangkan sportainment di dunia metaverse.

CEO 99 Virtual Race Stevie Go mengatakan dengan mengembangkan sportainment di metaverse, pihaknya berharap akan makin banyak orang yang menjadikan olahraga sebagai gaya hidup mereka.

Stevie mengatakan selama ini 99 Virtual Race hanya menjadi wadah untuk menyatukan orang-orang yang punya kecintaan yang sama terhadap olahraga lari.

BACA JUGA:  Batal Beli Tas Gucci di Metaverse, Sandiaga Uno Minta Hati-hati

“Orang bisa lari dari daerahnya masing-masing, tetapi semua punya target jarak yang sama. Kami juga memberikan medali secara fisik jika ada yang berhasil menyelesaikan target tersebut,” ujar Stevie di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (9/6).

Namun, Stevie mengatakan para pelari akan mendapatkan pengalaman yang lebih seru ketika programnya sudah bisa dinikmati di metaverse.

BACA JUGA:  Menkominfo Jamin Indonesia Tak Tertinggal Perkembangan Metaverse

“Sportainment? Saya pikir itu akan terjadi ketika sudah ada di metaverse,” katanya.

Stevie mengatakan pihaknya akan mengembangkan programnya dalam beberapa fase.

BACA JUGA:  Tanah Metaverse Pertama di Indonesia Terjual Rp 150 Juta 

Misalnya, fase pertama orang-orang tetap lari di dunia nyata, tetapi di metaverse mereka akan punya avatar yang ikut berlari juga.

Dengan demikian, kata Stevie, pelari tidak hanya merasakan olahraga bareng dengan target yang sama, tetapi mereka benar-benar merasakan vibes lari di satu tempat yang sama.

“Kami juga akan mengembangkan gamifikasi. Jika dahulu ada permainan mengejar Pokemon, nanti mungkin akan dibuat seperti ada poin-poin tertentu,” tambahnya.

Stevie mengatakan untuk mengambangkan hal tersebut, pihaknya telah mengandeng WIR Group.

Sementara itu, Gupta Sitorus selaku chief sales dan marketing officer of WIR Group mengatakan mengembangkan sportainment sangat mungkin dilakukan di metaverse.

“Di metaverse, setiap orang akan punya avatar. Yang tidak ikut lari bisa menonton event tertentu yang sedang diselenggarakan,” ujar dia.

Bukan hanya itu, Gupta mengatakan pada ujungnya nanti para pelari juga bisa mengaplikasian virtual reality dalam bentuk device.

“Orang bisa lari, misalnya, dengan Google glass. Mungkin Googgle glass akan mengeblok pandangan. Namun, nanti akan dibuat sistem pengamanan, seperti muncul peringatan jika di depan ada motor dan sebagainya,” ungkapnya.(*)