GenPI.co - Sudah empat tahun saya bercerai dengan suami dan menjadi single parent bagi kedua anak saya.
Anak saya yang sulung sudah mau kuliah, sedangkan adiknya masih SMP.
Namun, saya tidak bisa 100 persen mengawasi dan berada di samping mereka kerena pekerjaan sering ke luar kota.
Saat ini saya khawatir mereka akan terjerumus hal-hal yang tidak benar. Bagaimana seharusnya saya bersikap?
(Risa Asry, 39 tahun, Jakarta)
Jawaban dari Psikolog Klinis Ratih Ibrahim
Bagi orangtua, perceraian merupakan jalan terbaik. Akan tetapi, bagi anak merupakan hal yang akan berdampak negatif.
Secara psikis tentu mereka cederung lebih malu, sensitif, dan rendah diri hingga menarik diri dari lingkungan.
Hal-hal yang biasanya ditemukan pada anak ketika orangtuanya bercerai adalah rasa tidak aman, tidak diinginkan atau ditolak oleh orang tuanya yang pergi, sedih dan kesepian, marah, kehilangan, merasa bersalah, menyalahkan diri sendiri sebagai penyebab orang tua bercerai.
Namun, tidak semua anak yang dibesarkan oleh orang tua tunggal merasakan kehidupan yang pahit dan serba kekurangan.
Hal itu tentu sangat bergantung pada pengasuhan yang diberikan para single parent untuk anaknya.
Selama ibu tunggal dapat berperan dengan baik, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab.
Anak dari orang tua tunggal yang bercerai tentu memperoleh gambaran buruk mengenai hubungan pria dan wanita.
Hal itu yang membuat mereka takut berkomitmen karena takut mengulangi kegagalan yang sama. Oleh karena itu, ia menjadi sangat berhati-hati dalam memulai hubungan asmara.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir kekhawatiran pergaulan anak, orang tua tunggal bisa dibantu oleh keluarga besar seperti nenek atau kakek, kakak, atau saudara yang dipercaya. Dengan begini, anak juga akan menjadi lebih dekat dengan kerabatnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News