GenPI.co - Saya seorang ibu yang memiliki anak berusia 2 tahun.
Sejak lahir anak saya tidak mengonsumsi ASI secara rutin, sehingga menggunakan bantuan susu formula.
Setelah memasuki usia 3 tahun, anak saya tidak lagi suka mengonsumsi susu dalam jumlah banyak.
Namun, tidak bisa meninggalkan kebiasaan nge-dot.
Bahkan, bila dot-nya di lepas akan menangis tanpa henti.
Alhasil saya memberikannya dot agar anak bisa berhenti menangis.
Apakah ada dampak serius jika terus menerus menggunakan dot dalam jangka panjang?
(Janeta Ita, 28 tahun, Jakarta)
Jawaban dari Dokter Gigi Anak, drg. IIlice WIjaya, Sp.KGA
Tidak sedikit dari orangtua memberikan dot pada sang buah hati untuk membuatnya tidak rewel.
Tak hanya itu, memberikan dot berisi susu dianggap bisa menjadi solusi untuk menyusui, bila bunda tidak sempat memberikan secara langsung.
Keputusan tersebut mau tidak mau dilakukan oleh bunda, karena faktor keterpaksaan.
Namun, penggunaan dot secara terus menerus dapat berpengaruh pada kerusakan gigi sang buah hati.
Karies gigi membuat pengeroposan gigi sehingga gigi sang buah hati bisa berubah menjadi kehitaman, berlubang hingga tanggal.
Selama masih bisa memberikan ASI secara langsung melalui payudara, sangat penting melakukan hal tersebut.
Sebab, selain baik untuk bounding antara bunda dan si buah hati, hal ini mengurangi risiko kerusakan gigi anak.
Penting untuk orang tua sadar seberapa lama sang buah hati menggunakan dot.
Pasalnya, saat memasuki usia dua tahun, si kecil seharusnya dibiasakan minum menggunakan gelas secara langsung, tidak lagi dengan dot.
Sebab, kebiasaan menggunakan dot dalam langka panjang tidak hanya merusak tekstur gigi tapi juga mental kurang baik. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News