GenPI.co - Saya tiba-tiba merasa panik karena sering mendengar bahwa pandemi covid-19 terus memuncak.
Kalau dulu hanya mendengar dari berita-berita saja, kini orang terdekat atau bahkan keluarga saya sudah ada yang positif.
Saya panik kalau ada anggota keluargaku kenapa-kenapa.
Saya takut kalau aku sendiri nanti juga bakal kena covid-19. Bagaimana ini?
(Ari Kumala, 25 Tahun)
Jawaban
Psikolog Damar Anggiafitri Y, S.Psi, M.Pi
Memang ketika mendengar kabar tetangga dekat atau bahkan keluarga sudah terkena covid-19, sebagian orang mungkin kaget dan panik.
Rasa panik ini biasanya diawali dengan gejala sesak di dada. Hal itu bisa merambat ke banyak hal, termasuk tidak jernihnya pikiran dalam merespons keadaan.
Memang wajar ada ketakutan dan berpikir jangan-jangan setelah ini tinggal diri kita yang positif dan sebagainya, tetapi ubahlah itu jadi bentuk kewaspadaan jangan sampai panik berlebihan.
Untuk mengurangi panik, kamu bisa lakukan gerakan relaksasi.
Misalnya, dengan tarik napas yang dalam, tahan sebentar, lalu keluarkan lewat mulut pelan-pelan. Ulangi gerakan tersebut 5-10 kali hingga kamu merasa lebih tenang.
Rasa panik sering kali membuat kita sulit mengambil keputusan.
Sebab, ada sistem di bagian emosi yang terblokir dan kita jadi tidak bisa berpikir jernih.
Ketika sudah tenang dengan relaksasi, kamu bisa mulai membuat perencanaan dan evaluasi.
Mulai dari diri sendiri semisal, seberapa dekat kita kontak dengan pasien positif, apakah kita sudah menjaga prokes dengan baik atau belum, hingga ikut tes PCR agar hasil lebih pasti.
Kalau rasa panik tidak mereda dengan relaksasi, kamu bisa menghubungi psikolog untuk konsultasi.
Dari Himpsi atau Himpunan Psikologi Indonesia sendiri menyediakan layanan gratis yang diberi nama Sejiwa. Itu juga bisa dimanfaatkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News