Keren Banget! Bisnis Warkop, Ganda Raup Omzet Rp 11 Juta/Bulan

09 April 2021 09:50

GenPI.co - Menjadi pengusaha sukses di usia muda adalah impian generasi milenial saat ini.

Mempunyai penghasilan sendiri dan dapat membantu keuangan keluarga tentu menjadi suatu hal yang sangat membanggakan. 

BACA JUGAAwalnya Bikin Buat Anak, Kini Sukses Raih Omzet Rp 22 Juta/Bulan

Salah satu contoh sosok yang sukses membuka usaha di usia muda, ialah Ganda Fajar Nugraha. 

Pemuda kelahiran Blora, 17 Oktober 1997 ini merupakan owner dari warung kopi (warkop) yang bernama Warkop 13. 

Ganda, sapaan akrabnya, menceritakan berdirinya Warkop 13 berawal dari ketidaksengajaan. 

Dia mengatakan, pada 2019, tantenya mendapat tawaran untuk membuka kios jajanan di tempat wisata yang baru di bangun di Nglajo, Cepu, Jawa Tengah. 

BACA JUGADulu Dibayar Sukarela, Dicky Kini Jadi Pengusaha Sukses 

"Tante enggak sanggup, terus dilempar ke aku. Sebagai keponakan yang baik, ya, akhirnya aku ambil. Berdiri lah Warkop 13," ujar Ganda kepada GenPI.co, Selasa (6/4/2021). 

Adapun penamaan dari warkopnya tersebut berasal dari nomor kios yang didapat oleh oleh Ganda. 

"Tiba-tiba, di sini dapatnya urutan nomor 13, ya sudah, angka baik gitu," imbuhnya. 

Di awal membuka usahanya tersebut, Ganda sempat kesusahan dalam mengatur waktu. 

Pasalnya, saat itu, Ganda masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Cepu. 

"Susahnya itu, kuliahku kan sampai sore, bingung bagi waktunya. Akhirnya aku menggandeng adik keponakan untuk bantuin kerja," jelasnya. 

Meskipun masih terbilang baru, Warkop 13 sudah menjadi salah satu tempat ngopi favorit di Cepu. 

Tentu hal itu tak lepas dari kopi yang disajikan di Warkop 13.

Salah satu kopi favorit yang ada di Warkop 13 ialah kopi tradisional masyarakat Cepu, yakni kopi kothok. 

Kopi kothok sendiri bukan lah nama varietas kopi tertentu, tapi merupakan kopi yang dibuat dengan cara merebus air bersama bubuk kopi varietas apapun, baik arabika atau robusta.

Selain kopi kothok, Warkop 13 juga menyajikan berbagai macam satai dan gorengan layaknya di angkringan. 

Ganda mengakui, dalam menjalani bisnis ini dia mengalami beberapa kesulitan, salah satu yang sangat terasa ialah menurunnya omzet di masa pandemi covid-19. 

"Omzetnya turun mengerikan, sekitar 70 persen. Sampai enggak dapat untung, jadi uang cuma bisa buat belanja," jelasnya. 

Namun, hal itu tak membuat semangat Ganda untuk membuat warkopnya maju luntur. 

Bahkan, saat ini bisnis kopinya tersebut terbilang makin maju. 

Setiap bulannya, Ganda mampu meraup omzet hingga belasan juta per bulan. 

"Pernah paling tinggi itu sekitar Rp 17 juta, tapi rata-rata per bulan sekarang itu Rp 11 sampai Rp 12 juta," jelasnya. 

Bahkan, dari bisnis warkopnya itu, Ganda juga bisa membantu orang tuanya dalam membayar biaya kuliahnya. 

"Tetap ada bantuan dari orang tua, 65 persen dibantu Warkop 13, 35 persen sisanya dibantu orang tua," jelasnya. 

Ganda pun berpesan kepada seluruh pemuda yang ingin merintis usaha untuk lebih berani menanggung risiko. 

"Pokoknya, terobos saja! Jangan sia-siakan kesempatan di masa muda," pungkasnya. (*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co