GenPI.co - Terik siang hari di Kota Semarang, Jawa Tengah bisa membuatmu menjadi pecandu air minum, khususnya air minum dingin. Di kota ini, minuman kekinian tumbuh subur.
Eskali.id milik Delinta Talia sempat mendapatkan omzet yang luar biasa, perharinya bisa mencapai Rp 1 juta.
BACA JUGA: Awalnya dari Hobi, Irham Kini Mampu Beli Kapal di Labuan Bajo
Angka ini tentu cukup besar untuk bisnis stand minuman pinggir jalan.
Namun, cerita berubah. pandemi telah membentuk plot twist yang mungkin mengagetkan banyak orang.
Delinta terpaksa harus mengubah sistem bisnisnya. Dia saat itu menutup stan minumannya. Bisnis beralih ke sistem pre-order dan hanya mengandalkan pesanan online.
Di tengah perubahan yang mendadak akibat pandemi, jiwa bisnis Delinta tak padam.
Pada media sosial Instagram dan TikTok, dia justru menemukan orang-orang tetap mau mengucurkan uangnya untuk makanan.
Mungkin, saat itu makanan seolah menjadi pelarian saat tempat-tempat wisata dan hiburan ditutup.
BACA JUGA: Djamhudin, Pembudi daya Rumput Laut dari Kepulauan Seribu
“Ini baru dibuat Juni tahun lalu. Namanya Osushi.semarang,” kata Delinta kepada GenPI.co pada Senin (8/3/2021).
Olahan makanan Jepang ini menjadi harapan baru bagi Delinta di tengah pandemi yang tak berkesudahan.
Dia memilih Sushi karena kebetulan kakak Delinta sedang kuliah di Jepang. Dia pun banyak mengais ilmu dari kakaknya. Semua demi mendapatkan resep terbaik sushi dari Jepang.
“Lalu, iseng aja langsung mulai. Aku manfaatin followers Instagram-ku yang sudah banyak,” katanya.
Gayung bersambut, sushi buatannya itu banyak mendapat tanggapan positif dari warga Semarang.
Delinta membuat konsep baru. Dia menjual sushi buatannya dalam bentuk hampers.
Dalam sehari, dia bisa menyiapkan lima sampai enam paket hampers sushi.
Harganya pun bervariasi, mulai Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu.
“Oshusi ini laris dan ramai banget. Jadi, pandemi itu enggak semuanya berdampak negatif. Kalau bisa membaca situasi, justru bisa menguntungkan,” katanya.
Delinta sampai harus mempekerjakan kurir. Sebab, di masa awal pandemi saat itu, orang-orang masih merasa takut untuk keluar rumah.
Kesempatan itu pun diambil Delinta. Dia membuat ongkos kirim flat seharga Rp 10 ribu untuk semakin memudahkan para pelanggannya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News