GenPI.co - Ilman Hilmy memulai bisnis dan usaha dari menjual case handphone Blackberry sejak masa SMA.
Kini Ilman menjadi pengusaha yang sukses dengan berbagai pengalaman di bidang bisnis dan usaha.
BACA JUGA: Yunita Buka Jasa Percetakan Imut Tapi Tak Minta Uang ke Ortu Lagi
“Saya memulai jualan case handphone Blackberry dan berbagai macam aksesoris HP ke teman-teman untuk menambahkan uang jajan, dan memodifikasi motor,” ujar Ilman kepada GenPI.co, Rabu (3/3/2021).
Ilman mengaku juga sempat mencari celah bisnis untuk mendapatkan cuan, lewat komunitas yang dia ikuti.
Selain menjual case Ilman juga sempat mencoba beralih ke fesyen untuk meraup keuntungan saat usianya baru 16 tahun.
BACA JUGA: Dari Nenek ke Cucu Lalu Menantu, Maison Weiner Berdiri Sejak 1936
“Karena saya bergabung dalam komunitas shuffle dance, saya mencoba peluang lain, diantaranya menjual berbagai macam pakaian, dan sepatu, sempat juga untuk mencoba membangun sebuah brand, namun belum berhasil,” katanya.
Menginjak bangku perkuliahan, Ilman juga dikenal sebagai orang yang bisa diandalkan dalam hal konveksi pakaian di kalangan teman-temannya.
Oleh sebab itu, Ilman mengajukan proposal konveksinya ke beberapa perusahaan. Hingga saat ini, Ilman juga masih dipercaya di banyak perusahaan di bidang konveksi.
Tidak hanya itu saja, Ilman juga sempat menjalani usaha di bidang makanan dan minuman atau F&B.
“Pada 2018 bersama teman yang sudah lebih dulu menekuni bidang F&B sejak 2016 saya memulai kerja sama. Namun di akhir 2020 tidak berjalan baik, dikarenakan pandemi covid-19 dan beberapa faktor lain,” ujarnya.
Ilman juga mengaku sangat bersyukur, sebab orang tuanya selalu memberi doa dan mendukungnya dalam menjalankan segala macam bisnis atau usahanya.
“Sekarang saya sedang usaha di konveksi sama parfum aja. Menurut saya seru, ya, punya usaha sendiri. Soalnya bisa menajemen waktu sendiri, mengenal banyak karakter orang, dan memperluas koneksi,” ujarnya.
Ilman membeberkan omzetnya dalam konveksi. Dia mengaku menghasilkan Rp 30 juta per tahun. Akan tetapi, sayangnya covid-19 sangat berpengaruh dan menurunkan omzet tersebut.
BACA JUGA: Dari Kopi Ruko ke Street Coffee, Seruputenang Bertahan di Pandemi
Menurut Ilman, ada beberapa keuntungan menjadi pengusaha muda. Seperti, masih mudah membagi waktu, belum memiliki tanggungan finansial berlebih, dan masih fit secara fisik.
“Selain itu kita juga bisa memperluas koneksi dan banyak ide ide fresh. Lagi pula saat ini teknologi lebih mudah dipahami. Lalu bisa bisa menabung atau berinvestasi untuk hari mendatang,” ujarnya.
Kendati pernah melakukan banyak bisnis dan usaha kecil dan menengah, Ilman mengaku pernah bangkrut.
Akan tetapi, menurutnya, seorang pengusaha selalu bisa banyak belajar dari kegagalan yang lalu.
“Saya sudah pernah dua kali bangkrut, tapi alhamdulillah belum kapok buat usaha dan bisnis,” pungkas Ilman. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News