GenPI.co - Berawal dari ketertarikan di dunia kopi, Arifin Nur Ridwan merealisasikan mimpinya untuk membangun coffee shop sendiri.
Menurutnya, gaya hidup minum kopi sudah sangat mengakar di Tanah Air. Arifin bahkan menganggap bisnis kopi tetap menguntungkan, meskipun punya banyak saingan.
“Kedai kopi terkadang menjadi tempat untuk mendapatkan ide. Jadi, orang-orang yang mengharapkan ide itu muncul pasti mampir ke coffee shop,” ujar Arifin kepada GenPI.co, Minggu (30/10).
Dia mengaku pada awalnya tidak begitu mengerti soal industri kopi. Akan tetapi, hal tersebut tak menyurutkan keinginannya untuk memiliki usaha sendiri.
“Awalnya memang tidak ngerti kopi sama sekali. Akan tetapi, saya berpikir usaha ini tidak akan surut meskupun sudah ada di mana-mana,” tuturnya.
Arifin mengatakan bahwa tidak ada menang kalah dalam usaha. Selain itu, menurutnya, kompetitor merupakan sahabat sesungguhnya dalam dunia usaha.
“Kompetitor itu merupakan pihak yang paling berpengaruh untuk mengembangkan bisnis. Sebab, ide yang mereka tuangkan bisa membuat inspirasi bagi rivalnya,” kata dia.
Selain menjadi pengusaha, rupanya Arifin punya misi tersendiri dalam membangun coffee shop, yakni memperbaiki kesehatan dengan meminum kopi yang tidak instan
“Biasanya orang itu selalu mengandalkan hal instan. Padahal, kopi instan itu tidak baik bagi kesehatan. Jadi, saya coba untuk mengubah kebiasaan masyarakat itu,” ucapnya.
Menurutnya, misi tersebut selalu dibarengi dengan solusi. Oleh sebab itu, dirinya memberikan harga yang murah untuk setiap penjualan produknya.
“Ya, bagaimana bisa memberi solusi kalau produk kita mahal? Jadi, saya coba untuk memberi harga seminimal mungkin dnegan kualitas yang enggak main-main,” ujar Arifin.
Dirinya mengaku bermodalkan Rp 100-150 juta untuk membangun kafenya sendiri. Menurutnya, olzet Rp 10-20 juta per bulan merupakan angka yang sangat baik untuk usahanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News