GenPI.co - Lina atau karib disapa Tante Lina sudah cukup lama merintis usaha kue gelek atau ketawa.
Kue gelek merupakan penganan murah meriah yang dibuat dengan tepung terigu, telur ayam, mentega dan wijen.
Bisnis itu awalnya sekadar sampingan untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Namun, dia memutuskan untuk merintisnya meski sudah mengalami jatuh bangun berkali-berkali.
Saat memulai usaha tersebut, Tante Lina mengingat ekonomi keluarga tak menentu.
Oleh karena itu, dia memproduksi kue gelek dalam kondisi serba-terbatas.
Dia hanya membeli wajan besar, kompor gas, dan menggunakan tempat tinggalnya untuk berproduksi.
Dengan memperhitungkan segala hal, Tante Lina lambat laun meningkatkan produksi kue geleknya.
"Pertama kesulitan ekonomi, karena anak tiga. (Awalnya, red) buat sedikit. Kita harus mengatur keuangan," kata Tante Lina dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 29 Mei 2022.
Makin hari, bisnis kue gelek Tante Lina membesar. Dia memproduksi gelek dalam empat macam ukuran.
Ukuran paling kecil dijualnya Rp 10.000 per bungkusnya. Harga tersebut adalah banderol eceran.
Untuk pedagang, Tante Lina menerapkan harga di bawah Rp 10.000 bergantung jumlah pesanan.
"Kalau kita ke bakul untuk dijual lagi Rp 8.500. Kalau yang (beli, red) skala besar harganya Rp 4.500." ujarnya.
Dari hasil bisnis itu, Tante Lina memang tidak membeberkan jumlah omzet hariannya.
Namun, dari berjualan kue gelek, dia bisa membeli rumah hingga pelesiran ke luar negeri, mulai dari Eropa, Jepang hingga Hong Kong.
Tante Lina memastikan dalam berbisnis yang terpenting adalah kejujuran.
Kejujuran menjadi hal paling krusial jika ingin memperoleh kepercayaan dari pembeli atau pelanggan.
"Prinsip itu kejujuran yang utama. Kalau dipercaya orang jangan sampai mengecewakan. Sekali orang kecewa tidak akan kembali," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News