GenPI.co - Restu dan doa orang tua menjadi sumber tenaga Toto dalam berbisnis.
Meski mengalami jatuh bangun dalam berjualan singkong keju, Toto tetap optimistis usahanya bisa berkembang.
Toto baru memulai usaha ini selama enam bulan. Saat awal-awal berjualan, respons pasar begitu besar.
Dia membawa 20 kilogram (kg) singkong kala itu. Seluruh singkong yang ia jual ludes seketika.
"Awal mula bawa 20 kg, tapi alhamdulillah langsung habis 3 jam doang," ujar Toto dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 13 April 2022.
Saban hari, dia memangkalkan gerobaknya di Jalan Yos Sudarso, Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah.
Dia membuka lapaknya pada pukul 3 sore dan tutup sekitar 8 malam.
Kini, omzet harian dari berjualan singkong keju terus meningkat.
Pendapatan dari bisnisnya tersebut kira-kira mencapai Rp 1 juta lebih setiap harinya.
Selama berjualan, suka duka sudah pernah dialaminya. Dalam momen tertentu, jualannya pernah sepi pembeli.
Lantaran pemasukan minim, modalnya makin menipis dan habis untuk memenuhi isi perut.
Toto tak lagi memiliki uang untuk melanjutkan bisnisnya. Saat itu, dia memiliki dua tabung elpiji 3 kg.
Dia menjual satu tabung elpji 3 kg seharga Rp 170 ribu. Uang itu digunakannya untuk memenuhi kebutuhan makan selama tiga hari.
Makin terdesak, dia memutuskan untuk mencari modal. Sang mertua yang mengetahui kesulitan menantunya tergerak untuk membantu.
Toto dipinjamkan uang Rp 1 juta untuk meneruskan bisnisnya. Tak disangka, modal itu menjadi berlipat-lipat setelah bisnis singkong kejunya kembali berjalan.
"Emang doa orang tua mujarab. Namun, kalau orang mau sukses pasti pernah pahit dulu," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News