GenPI.co - Isma Rahayu sudah cukup lama berangan-angan ingin membangun sebuah usaha.
Namun, dia menundanya lantaran fokus menjadi pekerja di salah satu perusahaan Semarang, Jawa Tengah.
Pada 2017, angannya pun menjadi kenyataan. Isma mulai membangun bisnis wingko babat sembari tetap bekerja.
Penganan itu dibuat dalam jumlah terbatas. Setelah diproduksi, Isma menitipkan ke warung-warung yang dekat dengan tempat tinggalnya.
"2017 mulai usaha kecil-kecilan buat wingko titip ke toko, sore kita ambil. Pendapatan sekadarnya saja, karena mau coba usaha," kata Isma dalam YouTube Kawan Dapur yang diunggah 15 Mei 2022.
Isma memang berencana mengembangkan bisnis wingko babat itu dalam skala besar.
Oleh karena itu, dia ingin menjangkar jaringan pedagang sehingga ketika kapasitas produksi ditingkatkan bisa segera didistribusikan.
Produksi wingko babatnya dinamakan 'Wingko Babat Cap Pohon Kelapa'. Setelah besar, dia memutuskan keluar dari pekerjaannya.
"Bersama jalannya waktu, saya putuskan keluar kerja setelah fokus kelola ini, eh kantor suami saya kolaps," ujarnya.
Praktis usaha wingko babat itu dikelola berdua bersama sang suami.
Bisnis itu diakui Isma tak selamanya berjalan mulus. Produk Isma kerap dibandingkan dengan produksi wingko babat rumahan lain.
Namun, Isma dan sang suami tak mau ambil pusing. Ketekunannya bersama sang suami berbuah manis.
Usaha wingko babatnya makin dikenal dan tak jarang diborong dalam jumlah besar.
"Orang yang datang ke sini ada dari Jakarta hingga Medan," ucapnya.
Dari usaha itu, dia tetap bisa menghasilkan uang dan memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga.
Produksi wingko babatnya dikerjakan langsung di tempat tinggalnya, yaitu di Perumahan Tembalang Pesona Asri A9.
Rumahnya tersebut dijadikan pabrik kecil untuk memproduksi wingko babat. Dia juga membuka bagi pelanggan yang ingin membeli secara langsung.
Dia menjajakan wingko di rumahnya dengan membuka pada pukul 9 pagi dan tutup sekitar 6 sore.
Satu wingko babat original dibanderolnya Rp 3.500. Untuk rasa cokelat dan mangga dijual Rp 4.000.
Isma mengakui omzet harian dari bisnis ini memang tak menentu. Namun, dalam sehari, pendapatan dari produksi wingko babat mencapai jutaan rupiah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News