GenPI.co - Christian Triangga Bayu mampu mengubah nasibnya sendiri dengan bisnis ternak kambing domba.
Sempat bekerja di Jakarta selama 12 tahun, Bayu dipaksa pulang kampung ke Yogyakarta.
Selama 12 tahun di ibu kota, Bayu mengaku bekerja sebagai penjaga toko. Suatu ketika bayu diajak istrinya pulang.
“Saya tolak karena berpikir di Jakarta gampang cari duit. Namun, karena berdebat hampir tiga tahun, saya pulang ke Yogya," ujar Bayu kepada GenPI.co, Kamis (3/2).
Bayu mengaku sempat bingung memulai bisnis Ketika pulang kampung. Dia pun lantas mencoba ingin ternak kambing domba.
Bayu pun menemui berbagai rintangan saat memulai bisnis. Salah satu kendala yang paling berkesan ialah ketika rugi ratusan juta saat kali pertama mulai bisnis 78 Farm.
"Ada sekitar Rp 200-an juta rugi karena harus ganti kandang semuanya," jelasnya.
Bayu pun menepis pandangan orang terkait bisnis kambing pasti untung.
Menurut dia, anggapan itu akan memicu kesombongan yang akan berakibat buruk terhadap bisnis.
"Saya nggak mau dengar kata orang soal peternak pasti untung. Saya diam dan terus bekerja saja," kata dia.
Berawal dari memelihara beberapa ekor kambing betina, Bayu berhasil memperbanyak ternaknya hinga ratusan.
Menurut dia, hal itu tidak didapat dengan instans atau kilat. Sebab, dia harus beberapa kali gagal.
Bayu akhirnya berhasil menemukan solusi memperbanyak kambing ternaknya.
"Pakan dari kami original, dari rumput hasil ngarit. Jadi, meskipun kambingnya terlihat tidak besar, umur mereka panjang dan yang paling penting sehat," tambahnya.
Setelah hampir menyesal karena pulang ke Yogyakarta, Bayu kini mengaku lebih bahagia berbisnis di kampung halamannya sendiri.
Menurut dia, hal yang paling jelas didapat ketika berbisnis sendiri ialah ketenangan batin.
"Alhamdulilah saya sekarang bisa mengembangkan peternakan hingga sekarang. Ini kandang berada di wilayah dengan luas lebih kurang tiga hektare," kata Bayu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News