GenPI.co - Bayu Aprilia mendapatkan hasil manis dari budi daya ikan koi yang dijalaninya sejak 2019.
"Setiap bulannya minimal Rp 5 juta bersihnya dihasilkan dari bisnis ini," kata Bayu kepada GenPI.co, Kamis (27/1).
Dia mengaku awalnya tertarik budi daya ikan koi karena mengikuti jejak temannya.
Menurut Bayu, budi daya ikan koi tidak bisa dilakukan secara instan. Dia harus belajar banyak dari temannya.
Bayu pun harus mengetahui celah, tantangan, dan berbagai hal lain tentang budi daya ikan koi.
"Butuh waktu satu tahun untuk belajar budi daya ikan koi dari teman," ucap Bayu.
Bayu mengaku bersyukur karena lingkungan tempat tinggalnya di Ciseeng, Bogor, merupakan sentra budi daya koi.
Dia pun tidak terlalu kesulitan menyerap ilmu. Setelah merasa memiliki ilmu yang cukup, Bayu langsung terjun ke lapangan.
Dia membeli satu pasang indukan ikan koi untuk di budi daya. Dia tidak mau membeli benih ikan langsung.
Sebab, Bayu ingin praktik terlebih dahulu untuk mengetahui kendala budi daya ikan kooi.
"Setelah berhasil budi daya bermodalkan satu pasang ikan koi baru membeli perangkat untuk di kolam pembenihan," ujar Bayu.
Bayu mengatakan dari modal satu pasang, saat ini dirinya memiliki empat kolam alam untuk pembenihan.
Saat ini ada ratusan ribu benin ikan siap panen di kolam milik Bayu.
"Rp 5 juta untuk modal perangkat budi daya di kolam alam," kata Bayu.
Meskipun demikian, Bayu juga menghadapi kendala, termasuk musim penghujan.
Pasalnya, air hujan merusak pH air kolam yang berisiko menyebabkan ikan mudah mati.
"Solusinya ialah menutup kolam dengan terpal saat mau hujan," ujarnya.
Dia memasarkan benih ikan dalam jumlah besar ke pasar-pasar yang menjadi pusat ikan hias di sekitarnya.
Bayu lebih memilih menyortir ikannya berdasarkan kualitas untuk dijual ke berbagai daerah di luar Bogor.
"Harga ikan hias bervariatif, mulai ribuan sampai dengan ratusan ribu per satu ekornya," ujar Bayu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News