GenPI.co - Jevandy Purba harus merasakan jatuh bangun membangun bisnis kopi yang diberi nama Mallavaknese.
Salah satunya ialah akibat terjangan pandemi virus corona (covid-19). Dia harus putar otak agar bisnisnya bertahan.
Namun, Jevandy tidak memiliki kata menyerah dalam kamus hidupnya. Semangatnya tetap membara.
Alumnus Universitas Nasional itu memulai usaha kopi dengan menjual kemasan bubuk sampai olahan dalam botol.
"Saya memulai usaha kopi sejak dua tahun lalu," kata Jevandy kepada GenPI.co, Kamis (13/1).
Jevandy akhirnya bisa menyewa tempat untuk dijadikan kedai kopi miliknya di Jalan Poltangan Raya, no 84. RT 003/ RW 05, Tanjung Barat, Jagakarsa.
Dia mengatakan, membangun usaha di tengah pandemi covid-19 memang tidak mudah.
"Butuh kerja keras dan menikmati prosesnya,"ujarnya.
Jevandy menyatakan bahwa kedai kopinya pernah kolaborasi dengan dua temannya.
Namun, dirinya akhirnya berdiri sendiri tanpa kedua temannya tersebut.
"Suka dalam membangun usaha kopi adalah bisa bertemu dengan banyak orang," ujarnya.
Selain itu, dengan membuka kedai usaha kopi, dia bisa memberdayakan petani kopi lokal.
"Ini cara saya menghargai petani, roaster, dan barista. Sebab, ketiganya berjuang memberikan kopi yqng berkualitas dan nikmat,” ucap Jevandy.
Jevandy mengatakan, kedai kopi miliknya memiliki 22 varian menu. Harganya pun terjangkau.
"Harganya mulai Rp 10 ribu sampai lansia," ujar Jevandy. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News